DIDADAMEDIA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi masih terus melemah tertekan kekhawatiran pasar terhadap gelombang kedua pandemi COVID-19.
Pada pukul 09.13 WIB, IHSG melemah 128,02 poin atau 2,64 persen ke posisi 4.726,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 23,26 poin atau 3,12 persen menjadi 722,05.
"Mendapatkan sentimen negatif dari indeks-indeks di Wall Street, IHSG diperkirakan akan bergerak melemah dan menguji support level pada kisaran 4.750," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Jumat.
Fokus investor diperkirakan masih pada perkembangan kasus wabah COVID-19 dan kekhawatiran terhadap potensi gelombang kedua.
Dari dalam negeri, investor juga akan mencermati rilis data Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia periode Mei dan perkembangan upaya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mendorong pembukaan kembali kegiatan ekonomi secara bertahap.
Mempertimbangkan sentimen di atas, investor disarankan sebaiknya tidak terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli. Investor perlu mewaspadai pelemahan lanjutan dari beberapa saham-saham perbankan dan aneka industri.
Kekhawatiran terhadap peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara di AS seiring dengan outlook perekonomian dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang memperkirakan perekonomian global dapat terkontraksi hingga 6 persen, menjadi sentimen negatif bagi saham-saham tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 241,79 poin atau 1,05 persen ke 23.883,16, Indeks Hang Seng turun 69,01 poin atau 0,28 persen menjadi 24.980,72, dan Indeks Straits Times melemah 50,13 poin atau 1,79 persen ke 2.750,44.