DIDADAMEDIA, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen terus meningkatkan pengembangan desa sehingga pusat perekonomian masyarakat bisa dimulai dari desa.
Salah satu upaya mengembangkan desa adalah menggelar Pameran Produk Unggulan BUMDesa di Cihampelas Walk Bandung, Sabtu (15/12/2018). Acara yang diikuti perwakilan BUMDesa dari 27 kabupaten/kota ini diklaim pertama kali digelar di Indonesia.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengakui Pemprov Jabar siap terus mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Sebab bila desa maju maka pertumbuhan ekonomi ikut meningkat dan berdampak terhadap penurunan angka pengangguran.
"Sehingga dengan adanya badan usaha desa yang menangani hal itu, maka kami dengan mudah bisa menularkan ke desa-desa lainnya. Bahkan sudah digunakan Kementerian Desa untuk hampir 70.000 desa se-Indonesia dan Jawa Barat akan terus mengoptimalkan itu," ucap Iwa.
Iwa memaparkan, selama periode 2015-2018 pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp14,5 triliun kepada 5.312 desa di Jawa Barat.
Alokasi tersebut digunakan untuk pembangunan jalan desa sepanjang 15,2 kilometer, jembatan sejauh 22,9 kilometer, 804 unit pasar desa, dan 2.806 kegiatan BUMDesa.
"Kekuatan fiskal yang berasal dari dana desa, tentunya sangat diharapkan menjadi stimulus dalam proses pembangunan Provinsi Jawa Barat," tambahnya.
Iwa menambahkan, penyerapan dana desa selama ini sudah cukup maksimal, dan akan terus ditingkatkan supaya menjadi indikator desa nasional.
Dukungan lain Pemprov Jabar untuk pengembangan desa, disampaikan Iwa, di antaranya yaitu siap memfasilitasi pelatihan tata kelola keuangan, pengemasan produk, teknologi dan manajemen serta pendampingan desa.
"Maka diharapkan dalam waktu singkat aktivitas ini bisa meningkatkan ekonomi desa, sehingga tidak usah ada urbanisasi ke kota cukup di desa sudah tersedia lapangan kerja," pungkasnya.