DIDADAMEDIA, Bandung - General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman mengatakan tengah mempelajari dan mensosialisasikan tujuh Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian pascapandemi Covid-19 yang dirilis PSSI.
"Besok (hari ini, Senin), akan mulai bekerja untuk mendiskusikannya bersama manajemen," kata Budi Bram dikutip dari laman SKOR.id, Ahad (7/6/2020).
Pria yang akrab disapa Bram itu menilai protokoler kesehatan tersebut sangat rinci, lengkap, dan tegas.
"Setelah kami terima tinggal mempelajari seluruh isinya lalu menyosialisasikannya nanti," Bram menambahkan.
Persib sempat menerapkan protokoler kesehatan terkait covid-19 saat menghadapi PS Sleman sebelum kompetisi dihentikan.
Sejumlah persiapan dilakukan Persib saat itu diantaranya penyemprotan disinfiektan di sekitaran tribun penonton, menyediakan hand sanitizer bagi penonton, dan penggunaan masker.
Berikut ini tujuh bagian protokol kesehatan yang dikeluarkan PSSI
1. Dasar pemikiran yang dititikan beratkan kepada penyesuaian dengan kondisi sekarang. Tujuan PSSI membuat tersebut yaitu sebagai antisipasi pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 jika Liga kembali digulirkan. Yang paling mendasar adalah, sisi positif bagi setiap klub untuk menghindari krisis finansial setelah vakum selama pandemi.
2. Panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 untuk klub. Panduan kedua ini PSSI mengimbau kepada klub untuk melakukan pemeriksaan Rapid Test Covid-19 minimal satu kali setiap pekannya.
Lalu, setiap manajemen klub selalu memperhatikan informasi terkini serta imbauan dan intruksi pemerintah pusat dan daerah terkait Covid-19, memperbaharui kebijakan dan prosedur di tempat latihan dan tinggal sesuai perkembangan.
Serta menerapan protokol kesehatan lainnya yaitu, mewajibkan semua personel menggunakan masker di tempat latihan, menyediakan layanan kesehatan dengan tim medis yang dapat melakukan pemeriksaan, memiliki sumber daya yang dapat memfasilitasi karantina atau isolasi mandiri, melakukan skrining pengukuran suhu tubuh setiap hari untuk seluruh pemain dan ofisial, jika salah satu terindikasi positif namun tidak bergejala klinis atau tanpa gejala dapat melakukan karantina.
3. Panduan sebelum pertandingan. Dalam panduan ini PSSI mengimbau, setiap pemain dilakukan skrining paling lambat tiga hari sebelum pertandingan. Lalu satu hari dilakukan Rapid Test tahap kedua untuk mencegah kemungkinan false negative dari pemeriksaan sebelumnya dan hasilnya diserahkan kepada panitia pertandingan pukul 10:00 WIB.
Begitu juga perangkat pertandingan (wasit) harus mengikuti protokol kesehatan. Hanya mereka yang dinyatakan negatif yang dibolehkan ikut pertandingan. Jika kedapatan ada yang positif maka dan tim dokter akan melapor ke dinas kesehatan untuk melakukan karantina atau isolasi. Begitu juga wasit kalau ada yang positif maka panitia menyiapkan wasit cadangan.
4. Siapa saja yang berada di stadion, dalam panduannya PSSI membolehkan sebanyak 254 orang yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu Zona Satu area lapangan yang berjumlah 8 orang. Zona Dua, area tribune, dan Zona Tiga di luar stadion.
Zona satu. 22 pemain untuk kedua tim (satu tim 11 orang), 1 fotografer, 4 anak gawang ( usia lebih 16 tahun), 4 karyawan, 4 keamanan, 4 ofisial, 3 staf sterilisasi, 4 staf medis (satu tim dua orang), 18 orang pemain cadangan (satu tim 9 orang), 20 orang staf pelatih untuk kedua tim (satu tim 10 orang).
Zona Dua, 100 orang yaitu, 10 karyawan, 8 petugas medis, 7 wakil LIB, 2 operator stadion, 8 staf tim, 8 delegasi tim tuan rumah, 4 delegasi tim tamu, 5 petugas sterilisasi, 2 petugas Damkar, 4 Polisi, 10 Jurnalis, 23 kru TV, dan 4 analisi atau teknisi televisi.
Zona Tiga, 50 petugas keamanan, 14 kru televisi, 8 staf pengelola stadion.
5. PSSI memperketat juga di hari pertandingan. Yaitu, memperketat pintu masuk di mana setiap yang masuk harus memasuki satu pintu masuk atau keluar. Setiap yang masuk harus melalui bagian pendataan dan mengukur suhu tubuhnya menggunakan Thermalscanner atau Thermalgun. Jika ada yang kedapatan positif dilarang masuk.
Lalu, semua orang yang berada di stadion harus mengikuti arahan kesehatan pencegahan penularan dengan menggunakan masker, etika batuk atau bersin,menjaga jarak minimal satu meter, dan mencuci tangan dengan sabun saat masuk stadion serta memperlihatkan surat keterangan sehat bebas covid-19.
Sedangkan pemain, tidak boleh berjabatan tangan dan lainnya yang bersentuhan badan, tidak boleh berbagi botol minuman dengan pemain lain, harus menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin dengan siku, tidak meludah sembarangan di area pertandingan.
Jadwal masuk ke stadion juga tak kalah ketatnya dengan pengaturan, pukul 08:00 WIB berjumlah 8 orang pengelola stadion untuk mengurus persiapan pertandingan. Pukul 10 :00 WIB sebanyak 51 orang dari media untuk kepentingan penyambungan satelit penyiaran televisi dan dikawal 64 petugas keamanan di dalamnya untuk memastikan tak ada orang lain yang masuk. Pukul 12:30 WIB, sebelumnya kick-off, kedua tim sudah berangkat ke stadion dan 90 menit sebelum kick off harus sudah berada tiba di stadion.
6. Pasca pertandingan PSSI membuat aturan pula. Menurut panduan ini, maksimal 90 menit setelah wasit meniup peluit akhir pertandingan seluruh anggota tim kedua klub, sudah meninggalkan stadion. Lalu, makan bersama dan mandi di ruang ganti pun disarankan PSSI tidak diperbolehkan. Dan, untuk kinerja jurnalistik dalam hal wawancara secara langsung ditiadakan dan dialihkan menjadi wawancara virtual di dalam dalam konferesni pers yang sudah disediakan.
7. Penerapan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan di Area Stadion, melakukan pembersihan dengan menggunakan Disinfektan di seluruh area stadion, ruang ganti, press, koridor, pintu masuk, dan keluar, arena yang sering digunakan untuk kontak tangan seperti handel pintu, tangga, tombol lift, alat olahraga, dan area umum lainnya.
Menjaga kualitas udara dengan mengoptimalkan sirkulasi udara terutama di dalam ruangan dengan pembersihan AC di dalam ruangan. Menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer yang tersebar di pintu masuk dan kendaraan arau bus yang memasuki stadion sebelumnya sudah dibersihkan dengan disinfektan.
Menurut PSSI, protokol kesehatan tersebut dibuat berdasarkan referensi dari FIFA, WHO, AFF, Kemenkes, Kemenpora, dan Liga Jerman (Bundesliga).