Masjid-masjid Besar di Kota Bandung Siap Gelar Kembali Salat Jumat

masjid-masjid-besar-di-kota-bandung-siap-gelar-kembali-salat-jumat Masjid Pusdai Jawa Barat. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Sejumlah masjid di Kota Bandung memastikan akan kembali melaksanakan salat Jumat setelah keluarnya Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020 pada 29 Mei 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah lbadah Dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 di Masa Pandemi.

Surat edaran tersebut memberikan kelonggaran untuk kegiatan keagamaan di tempat ibadah setelah. Di Kota Bandung, kegiatan keagamaan salah satunya terkait Salat Jumat yang siap dilakukan beberapa masjid besar mulai Jumat (5/6/2020).

Salah satunya di Masjid Pusdai Jawa Barat yang dipastikan bakal menggelar salat Jumat berjamaah. Bahkan, masjid milik Provinsi Jawa Barat ini pun sudah menggelar salat fardu lima waktu berjamaah sejak Senin, (31/5/2020).

Hal itu dibenarkan Ketua Dewan kemakmuran masjid (DKM) Pusdai KH. Haerul Anam. Ia mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan sebelum memutuskan kembali membuka masjid untuk umum.

"Masjid Pusdai ini punya Provinsi, tapi masuknya wilayah Kota Bandung, Kecamatan Cibeunying Kaler, kami sudah koordinasi dengan Camat dan Kapolsek, kemudian ada surat edaran dari MUI Kota Bandung, jadi itu dasarnya," Kata Khaerul Anam saat dihubungi, Kamis (4/6/2020).

Diakuinya, masjid Pusdai kini sudah menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat dengan menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sinitizer di tempat wudhu dan pintu masuk masjid. "Mau masuk masjid ada hand sinitizer dan dicek suhu, jarak juga sudah dikasih tanda satu meter," tuturnya.

Untuk kapasitas, dijelaskannya, masjid Pusdai dapat menampung hingga 4 ribu jamaah. Namun, pada Jumat nanti, hanya 30 persen saja yang akan digunakan sesuai dengan anjuran dari pemerintah.

"Kalau dilihat dari yang berjamaah lima waktu kemarin, bisa jadi besok saat digelar Salat Jumat belum begitu banyak karena biasanya kita berjamaah itu delapan shaf, itu tanpa jarak, sekarang pakai jarak sampai hari ini hanya dua shaf," tuturnya.

Kendati demikian, guna mengantisipasi jika jemaah membeludak, pihaknya akan menggunakan halaman dan selasar masjid untuk menampung jemaah.

"Halaman dan selasar sampai ke belakang itu luas, jadi bisa dipakai kalau penuh di dalam. Kita lihat dulu (kalau jemaah tidak tertampung), kita siap untuk dua gelombang tapi kayaknya satu sih," katanya.

Berbeda dengan Masjid Pusdai, Masjid Raya Bandung, belum dapat menggelar salat Jumat berjamaah, pada Jumat 5 Juni 2020 besok.

Hal itu diungkapkan Ketua DKM Masjid Raya Bandung, Muchtar Gandaatmaja. Menurutnya, Masjid Raya Bandung kemungkinan baru menggelar salat jumat berjamaah pada Jumat depan, 12 Juni 2020, bertepatan dengan berakhirnya penerapan pembatasan sosial berkala besar (PSBB) proporsional di Kota Bandung.

"Besok belum ada salat Jumat. Hanya Sabtu mulai kita membuka salat wajib saja salat fardhu kayanya. Salat Jumat Insyaallah, kalau gak ada perubahan, Jumat 12 Juni, sejalan dengan masa akhir PSBB," ujar Muchtar Gandaatmaja.

Sedangkan, pelaksanaan salat fardu berjamaah untuk umum akan mulai dibuka pada Sabtu 6 Juni 2020 dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang sengat ketat serta menempatkan petugas untuk melakukan cek suhu tubuh.

"Nanti hari Sabtu Insyaallah dibuka untuk publik dimulai dengan salat Dzuhur, adzan dan komat dikeraskan ke pengeras suara tapi tidak diumumkan, tapi pintu dibuka dan kamar mandi dibuka," ucapnya.

Menurut Muchtar, dari salat dzuhur berjamaah nanti bakal menjadi gambaran untuk pelaksanaan salat Jumat berjamaah pekan depan serta kegiatan pengajian umum dan majelis taklim. Untuk jumlah jemaah yang akan hadir, dia berharap jemaah yang hadir dalam salat berjamaah itu tidak lebih dari 400 orang.

"Rutin hari Senin sampai Jumat itu ada paling banyak seribu orang, kalau normal. Kalau Sabtu dan Minggu itu bisa 2 ribu sampai 3 ribu jamaah. Kalau Jumat kan berat itu bisa 13 ribu. Prediksi hari Sabtu menurut saya mudah-mudahan tidak lebih dari 400 lah," tandasnya.


Editor: redaktur

Komentar