DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Pendidikan Kota Bandung mencanangkan Gerakan Indonesia Membaca di Pendopo Kota Bandung, Selasa (11/12/2018). Hal ini sebagai salah satu upaya mewujudkan Kota Bandung sebagai kota literasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menjelaskan, pengembangan serta sosialisasi literasi bisa dilakukan secara formal dan nonformal. "Pengembangan literasi tidak hanya di sekolah formal dan nonformal saja, tetapi juga dilakukan masyarakat. Tujuannya, agar program literasi itu berkelanjutan," kata Elih di sela-sela Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca tingkat Kota Bandung.
Selama ini, Kota Bandung telah berupaya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis warga Kota Bandung. Di sekolah telah menggiatkan membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai, menyediakan pojok buku di kelas, hingga pelatihan menulis untuk siswa.
Sementara di tengah masyarakat, upaya meningkatkan budaya baca dengan membentuk Kampung Literasi. Salah satunya Kampung literasi di Kecamatan Cinambo Kota Bandung. Upaya lainnya yaitu mendirikan street library sebagai upaya mempermudah akses membaca bagi masyarakat, serta perpustakaan keliling di sejumlah Taman di Kota Bandung.
Dinas Pendidikan Kota Bandung juga telah menyusun rencana aksi untuk mewujudkan Bandung sebagai kota literasi. Rencana tersebut dengan penguasaan pada enam dasar literasi yaitu literasi baca tulis, berhitung, sains, teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.
Sementara itu, Pjs Tp PKK Kota Bandung sekaligus Wakil Bunda Literasi Kota Bandung, Yunimar Mulyana berharap, literasi di Kota Bandung dapat meningkat signifikan. Ia pun akan berupaya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di berbagai lapisan masyarakat Kota Bandung.
"Untuk saat ini memang budaya literasi di Kota Bandung belum terlalu tinggi. Oleh karenanya, kita akan terus berupaya meningkatkan minat Literasi. Salah satunya dengan sosialisasi melalui ibu ibu PKK, ke sekolah. Supaya nantinya kebiasaan menulis dan membaca ini jadi habbit (kebiasaan)," tutur Yunimar.
Editor: redaktur