Dalam sambutannya, Uu mengatakan, lomba ini bertujuan membangun silaturahim antarpesantren di Jawa Barat. Dengan begitu, lanjut dia, antarpesantren bisa saling mengenal serta mendapat manfaat dari silaturahmi tersebut.

"Melalui lomba ini, saya berharap hubungan silaturahim antarpesantren dapat semakin kuat," ujarnya pada pembukaan MQK, Senin (10/12/2018) malam.

Selain itu, kata Uu, Lomba MQK ini bertujuan mengevaluasi kualitas para santri di bidang pengkajian kitab kuning. Kang Uu, sapaan akrabnya berharap, keberanian pada santri tampil di muka umum terus bertambah setelah mengikuti lomba ini. 

"Pidato jangan di kobong (pondok pesantren) dan di lembur (kampung) saja, tapi juga di wilayah kota. Kan pinter di kobong belum tentu bisa tampil di umum. Ini melatih keberanian mereka berdakwah," kata Uu.

Santri, katanya, sangat dituntut untuk berbicara di depan umum karena pidato atau dakwah harus dilakukan di depan masyarakat. "Kegiatan ini sebagai akselerasi visi misi Jabar, yakni Jabar juara lahir dan batin, bukan hanya pembangunan fisik, harus ada pembangunan SDM," katanya.

Panitia MQK telah menyediakan hadiah-hadiah menarik bagi para juara. Hadiah juara umum, berupa kendaraan roda empat bagi pesantren. Juara kedua kendaraan roda tiga, dan juara ketiga motor. "Ada juga hadiah pribadi berupa umrah dan uang pembinaan dari pemerintah," kata Uu.