Kasus Kebakaran di Kota Bandung Menurun Selama PSBB

kasus-kebakaran-di-kota-bandung-menurun-selama-psbb Ilustrasi. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Bandung - Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan anjuran tetap di rumah berimbas terhadap menurunnya kasus kebakaran di Kota Bandung selama sebulan terakhir.

Sekretaris Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Rachmat Hidayat mengatakan, sejak pemerintah menganjurkan warga beraktivitas di rumah disusul dengan PSBB, jumlah kasus kebakaran di masyarakat relatif menurun dibandingkan dengan momen bulan suci Ramadan tahun lalu.

"Pertengahan tahun lalu, dimana menjelang bulan Ramadan, peristiwa kebakaran di Kota Bandung berjumlah 15 kasus, sementara bulan Ramadan tahun ini yakni 7 kasus," terang Rachmat di Auditorium Dada Rosada Balai Kota Bandung, Rabu (13/5/2020).

Menurunnya kasus kebakaran salah satu faktornya karena terkontrolnya aktivitas di dalam rumah. Sebab, banyak warga berada di rumah. Bahkan, 7 kecamatan mencatat zero kebakaran.

"Tujuh Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Sukajadi, Cibeunying Kaler, Cibiru, Antapani, Panyileukan, Bandung Kidul, dan Gedebage," jelasnya.

Sedangkan kecamatan yang paling banyak terjadi kasus kebakaran yaitu Kecamatan Babakan Ciparay, sebanyak 6 kasus. "Menurunnya kasus kebakaran di Kota Bandung merupakan satu kabar baik tentunya. Dan berharap kondisi ini akan terus berlangsung meski Covid-19 sudah beres," ujarnya.

Diakuinya, pemicu kebakaran  masih didominasi hubungan arus pendek listrik dan ledakan tabung gas karena kebocoran pada selang ventilator.

"Banyak masyarakat yang tidak memperhatikan penggunaan selang, ventilator gas yang seharusnya. Biasanya ventilator tabung gas itu bisa digunakan sesuai dengan jangka waktunya, tetapi masyarakat kerap terus menggunakannya sehingga mengakibatkan kebocoran," katanya menjelaskan.

Di sisi lain, Diskar PB Kota Bandung, selama masa pandemi COVID-19 menerima lebih banyak laporan penemuan ular di permukiman warga.

"Entah karena kerap dilakukannya penyemprotan disinfektan atau apa, tapi banyak warga yang meminta bantuan untuk mengeksekusi binatang melata, salah satunya ular. Dan sebulan ini cukup terjadi peningkatan," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar