Mantan Menteri Galang Dana Bantu APD Rumah Sakit di Bandung

mantan-menteri-galang-dana-bantu-apd-rumah-sakit-di-bandung mantan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (kanan) menyerahkan bantuan). (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pandemik COVID-19 ini seolah berhasil menggiring berbagai pihak serta elemen untuk ikut berkontribusi tidak hanya pemerintah saja yang akhirnya terlibat dalam menangani penyebaran wabah tersebut.

Tidak terkecuali mantan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita yang sudah aktif membantu penanganan lewat memberikan donasi salah satunya Alat Perlindungan Diri (APD).

Bantuan APD dan lainnya diserahkan Iyok Supriatna (General Manager éL Hotel Royale Bandung) bersama tim yang mewakili Enggartiasto Lukita yang juga Politisi Senior Partai NasDem kepada Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Rumah Sakit Umum Bungsu Bandung.  

Serah terima bantuan tersebut disaksikan langsung perwakilan Dinas Kesehatan Kota Bandung, yaitu Anhar Hadian, S.KM (Sekretaris Dinkes Kota Bandung) dan dr. Herliani Sudardja (Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Bandung).

Sebaliknya, Perwakilan dari Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Rumah Sakit Umum Bungsu Bandung serta seluruh tenaga medis yang berjuang di dalamnya mengucapkan terima kasih atas bantuan ini.

"Bantuan ini sangat berguna dan dibutuhkan bagi tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam mengatasi wabah covid-19," kata dr Herliani Sudardja, Rabu (13/05/2020).

Jika sebelumnya saat menjadi  Menteri Perdagangan, Enggartiasto mengumpulkan pengusaha untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri. Di Ramadan kali ini, ia mengumpulkan para pengusaha bersama Alek Sumadi Seng dan Then Herry Yulianto dari Yayasan Sahati memberangkatkan bantuan ke banyak daerah dan rumah sakit.

Enggartiasto juga menyatakan apa yang dilakukan Chandra Asri, PT Indonesia SEIA, dan juga Pakuwon Grup melalui Pakuwon Peduli, akan terus bergulir menggamit pihak-pihak lain yang peduli untuk membantu pemerintah menuntaskan wabah ini.




Sumbangan guna penanganan Covid-19 ini adalah kali kelima yang diberangkatkan Enggartiasto, Sumadi Seng, dan Then Herry. Yang berhasil digalang Enggar meliputi 1,3 juta masker bedah, 300.000 masker KN-95, 40.000 pelindung wajah (face shield), 60.000 medical safety suit (alat pelindung diri/APD), dan sarung tangan medis 100.000 set. Selain itu, Enggar dan Yayasan Sahati juga menyiapkan 175 ribu unit alat rapid test dan 30 unit ventilator.

"Selain di Bandung, alat-alat tersebut sudah dan akan didistribusikan juga ke Jakarta, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan Banyuwangi," tandasnya.

Kenapa alat bantuan yang diberikan berupa APD kepada para tenaga medis? Menurutnya, para tenaga medis adalah pahlawan dan superhero sesungguhnya dalam pandemi ini. Dia menyatakan dukungan tersebut, dengan memberikan bantuan untuk tenaga medis ke banyak daerah, dan hari ini ke Kota Bandung untuk mengatasi wabah Covid-19.

Untuk itu, ia juga menyerukan agar semua elemen bangsa membantu tenaga medis yang berjuang menghabiskan waktunya dan bertaruh nyawa di berbagai rumah sakit mengobati pasien Covid-19.

"Kita harus dukung, dan bantu mereka yang ada di garda depan 'perang' terhadap pandemi ini, yakni tenaga-tenaga medis kita. Kita bukan hanya harus mengapresiasi mereka. Tapi juga mendukung sepenuhnya dengan apa yang kita bisa. Karena mereka lah superhero sesungguhnya saat ini dan sudah jadi kewajiban kita selaku manusia saling untuk saling membantu," katanya.

Enggar menyitir berbagai kisah miris gugurnya tenaga medis karena terjangkit virus corona baru ini, ditengah upaya mereka menyembuhkan pasien. Mereka, menurut Enggartiasto, jelas memprioritaskan nyawa pasien ketimbang nyawa sendiri. Sudah seharusnya, mereka dilengkapi APD dan fasilitas lainnya yang melindungi diri mereka.  

"Saya sedih betul ini terjadi berulang. Memang, tidak ada satu negara pun yang siap dengan pandemi Covid-19. Negara adi daya pun goncang. Karenanya, tidak mungkin kita hanya menyandarkan semuanya kepada pemerintah. Kita harus bantu mereka," ujarnya.


Editor: redaktur

Komentar