DIDADAMEDIA, Cianjur - Satuan Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat angka penurunan pergerakan orang dan kendaraan memasuki hari kedua diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) parsial yang digelar di 18 kecamatan di wilayah tersebut.
Menurunnya pergerakan warga di Cianjur pada hari kedua PSBB Jabar, juga dimungkinkan karena hari ini merupakan libur nasional Hari Raya Waisak. Namun demikian penurunan tidak terlalu signifikan karena menjelang sore dan waktu buka puasa, sejumlah titik terpantau ramai.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi Kamis, mengatakan berdasarkan catatan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Cianjur, angka mobilitas warga memasuki hari kedua diberlakukan PSBB parsial di wilayah tersebut menurun hingga 30 persen.
"Dibandingkan hari pertama, penurunan cukup terlihat pada hari kedua, sesuai dengan hitungan dari dishub tercatat penurunan mobilitas warga dan kendaraan hingga 30 persen. Kemungkinan karena pembatasan sejumlah ruas jalan protokol dan cek poin," tuturnya.
Ia menjelaskan, angka tersebut menunjukan kepedulian warga mulai meningkat untuk ikut serta memutus rantai penyebaran COVID-19 tidak terus meluas dan harus hilang dari Cianjur dengan mengurangi kegiatan di luar rumah dan menerapkan psychal distancing saat terpaksa keluar rumah.
Bahkan ungkap dia, dengan ditambahnya cek poin di sejumlah titik akan lebih membuat mobilitas warga terus berkurang terlebih di sejumlah tempat yang masih terlihat ada kerumunan orang dan padatnya volume kendaraan.
"Untuk hari kedua, saya pribadi sempat berkeliling ke beberapa wilayah dan tidak menemukan kemacetan yang biasanya selalu terjadi. Ini menandakan ada peningkatan kepedulian warga untuk menerapkan social distancing dan mengurangi aktivitas kalau tidak perlu," ujarnya.
Pantau, menjelang sore tepatnya menjelang berbuka puasa kerumunan warga masih terlihat tinggi di sejumlah titik keramaian seperti di Jalan Siliwangi, Dr Muwardi dan Arief Rahman Hakim dan Jalan Prof Moh Yamien, masih banyak warga yang tidak mengunakan masker berdesakan membeli makanan untuk berbuka.
Meskipun banyak petugas berseragam, tidak membuat kerumunan berkurang dengan alasan hanya membeli makanan untuk dibawa pulang."Cuma sebentar membeli makanan untuk berbuka karena tidak sempat memasak di rumah, tidak pakai masker karena lupa," kata Reni warga Kelurahan Solokpandan saat ditemui di Jalan Siliwangi.