Kecelakaan Maut di Jalur Pantura, 2 Orang Tewas

kecelakaan-maut-di-jalur-pantura-2-orang-tewas Kondisi truk yang terlibat kecelakaan di jalur pantur Probolinggo. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Probolinggo - Dua orang meninggal dalam kecelakaan beruntun di jalur pantai utara (pantura) Probolinggo, Jawa Timur, pada Selasa (5/5/2020). Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan yakni truk bermuatan ikan, truk tangki, dan bus pariwisata.

"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), namun untuk memastikan penyebab kecelakaan masih kami dalami," kata Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Sigit Raharjo saat dihubungi per telepon di Probolinggo.

Kecelakaan terjadi berawal dari kendaraan truk colt diesel bernopol S-8472-UK dikemudikan oleh Suminto (38) dan Agus Santoso (42) melaju dari arah barat menuju ke timur dengan kecepatan sedang.

Truk itu hendak menyalip sebuah truk gandeng bernopol BE-9176-BD yang memuat tetes tebu, namun di saat bersamaan bus Restu Mulya bernopol DK-7527-AZ meluncur dari arah berlawanan juga dengan kecepatan tinggi, sehingga benturan tidak dapat dihindarkan.

"Dari kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan itu menyebabkan dua orang meninggal dunia dan sembilan orang mengalami luka-luka. Dari sembilan korban luka, hanya dua korban luka yang dirawat di rumah sakit, sedangkan lainnya rawat jalan," tuturnya.

Korban meninggal yakni Suminto yang merupakan sopir truk colt diesel meninggal di lokasi kejadian dan kernet Bus Restu Mulya bernama M. Yasin yang meninggal di rumah sakit.

Ia menjelaskan pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah saksi di antaranya sopir truk tangki yang memuat tetes tebu dan kernetnya, namun pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kejadian kecelakaan maut itu dan semua saksi diperbolehkan pulang.

"Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut sudah dievakuasi, sehingga arus lalu lintas di jalur pantura kembali lancar," ujarnya.

Polres Probolinggo masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut dan masih mendalaminya yang akan dicek silang dengan hasil olah TKP di lapangan.

Editor: redaktur

Komentar