DIDADAMEDIA, Jakarta - Pihak kepolisian menemukan sejumlah rental mobil mematok harga tiket hingga Rp500.000 per orang untuk jasa mudik meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.
"Mereka rata-rata ditarik bayaran antara Rp300.000 sampai dengan Rp500.000 per orang. Ada yang ke Purworejo dan daerah-daerah di Jawa Tengah," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Kantor Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Informasi tersebut diperoleh setelah personel Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan dua mobil rental yang berupaya membawa pemudik keluar Jabodetabek.
Polda Metro Jaya terhitung sejak hari pertama bulan Ramadhan telah menggelar operasi bersandi Ketupat Jaya 2020 yang tujuannya adalah menyekat akses masuk dan keluar Jabodetabek.
Penyekatan akses masuk dan keluar Jabodetabek itu diterapkan sesuai dengan kebijakan larangan mudik yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam operasi tersebut Polda Metro Jaya mendirikan 18 pos pengamanan untuk menyekat akses utama keluar dan masuk wilayah Jabodetabek.
Kemudian pada Rabu malam (29/4), Pos Pengamanan Kedung Waringin di Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Karawang berhasil mencegah dua kendaraan rental yang nekat membawa pemudik keluar Jabodetabek.
"Kemudian kendaraan tersebut kita ikuti dan tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB di Pospam penyekatan di Kedung Waringin, perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang, kita bisa mengamankan kedua kendaraan tersebut," ujarnya.
Petugas kemudian mencegat kendaraan tersebut dan meminta seluruh penumpang untuk turun dan kecurigaan petugas terbukti setelah mendapati ada delapan penumpang dan dua sopir di dalam mobil rental tersebut, yang setelah dimintai keterangan mengaku akan menuju ke daerah Jawa Tengah.
Selain dua mobil rental itu, petugas Ditlantas Polda Metro Jaya di Pos Pengamanan Kedung Waringin juga memergoki sebuah bus yang berupaya menyelundupkan pemudik keluar Jabodetabek.
Pada saat hendak diperiksa, sopir bus tersebut berupaya mengelabui petugas dengan mengaku tidak membawa penumpang, namun saat petugas memeriksa bagian dalam bus tersebut ditemukan ada enam penumpang.
"Tentu modus-modus seperti ini kita sudah ikuti. Banyak sekali modus-modusnya bahkan kemarin juga ada yang sopir bus yang mengaku tidak angkut penumpang tapi ternyata ketika dicek di dalam bus, penumpangnya ada, rebahan gitu dan lampunya dimatikan jadi seolah-olah nggak ada penumpang," kata Sambodo.