DIDADAMEDIA, Bogor - Ika Solihat (31) panik bukan kepalang. Sesaat setelah suara petir menggelegar, atap rumahnya terbang. Bersama anak-anaknya, Ika pun lari ke luar rumah.
"Saya sedang ada di lantai atas rumah, tiba-tiba bunyi petir, atap rumah langsung beterbangan, saya lari ke luar rumah dengan anak-anak," kata warga Jalan Saleh Danasasmita Cipaku, Kota Bogor itu, Kamis (6/12/2018).
Hingga pukul 23.00 WIB, kondisi rumah warga di Jalan Saleh Danasasmita Cipaku, tak jauh dari Stasiun Batu Tulis masih gelap gulita. Aliran listrik belum pulih setelah angin kencang melanda. Kondisi rumah warga berantakan.
Camat Bogor Selatan Sudjatmiko mengatakan, ada sekitar 770 rumah rusak berat dan ringan di wilayahnya. Terbanyak di Kelurahan Cipaku, Pamoyanan, Batu Tulis dan Lawang Gintung.
Menurut Sudjatmiko, kerusakan rumah warga didominasi pada bagian atap yang terbang diterjang puting beliung. Warga yang rumahnya rusak ringan, sementara mengungsi ke masjid-masjid terdekat.
"Kami juga sudah mendirikan posko dengan tenda bantuan Polresta Bogor untuk memudahkan mobilisasi bantuan dan informasi warga," katanya.
Puting beliung melanda wilayah Bogor Selatan Kota Bogor sekitar pukul 15.30 WIB atau setelah waktu Asar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi mencatat kecepatan angin mencapai 30 knot (50 kilometer per jam).
Angin menyapu permukiman warga selama kurang beberapa menit, mengangkat atap rumah dan menerbangkan benda-benda yang ada di sekitarnya.