DIDADAMEDIA, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, arus lalu lintas atau trafik di tiga wilayah jalur tol, yaitu Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Jabar, dan Banten, berkurang.42-60 persen. Kondisi itu terjadi sebagai dampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
"Selama PSBB, trafik tiga ruas jalur tol berkurang 42-60 persen. Tingkat kepadatan masih didominasi pergerakan lokal pada kawasan megapolitan Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) dan pergerakan logistik (angkutan barang)," tandas Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/4/2020).
Menurut Kementerian PUPR, untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta terdapat tujuh ruas tol yang berada dalam wilayah PSBB yakni Tol Cawang–Tomang–Pluit, Tol Cawang–Tanjung Priuk–Ancol Timur–Jembatan Tiga/Pluit, Tol JORR Non S (Seksi E1, E2, E3), JORR S, JORR W2 Utara, JORR W2 S, dan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo.
Pada ruas tol wilayah DKI Jakarta, lanjutnya, secara-rata, volume kendaraan berkurang 42 persen. Ruas tol Prof Sedijatmo menjadi titik berkurangnya volume kendaraan terbanyak, yaitu 57 persen.
Di wilayah Banten, terdapat dua ruas tol menerapkan PSBB yakni Tol Jakarta–Tangerang dan Tol Tangerang Merak. Secara rata-rata, volume kendaraan pada ruas tol itu, berkurang 37 persen.
Ruas Tol Kunciran–Serpong menjadi titik terbanyak berkurangnya volume kendaraan, yakni 60 persen. Titik check point tersebar di Gerbang Tol atau Serang Barat, GT Serang Timur, GT Cilegon Timur, GT Cilegon Barat dan GT Merak.
Di wilayah Jabar, terdapat lima ruas tol menerapkan PSBB yakni Tol Jakarta–Bogor–Ciawi (Jagorawi), Jakarta–Cikampek, Jakarta–Cikampek II Elevated, Cikampek–Padalarang, dan Padalarang–Cileunyi (Padaleunyi). Di Jabar, Tol Jakarta-Cikampek menjadi titik terbanyak berkurangnya volume kendaraan, yakni 60 persen.
Sedangkan ruas-ruas tol antarwilayah, turunnya angka traffic lebih tinggi karena pembatasan pergerakan terutama mudik Idul Fitri 2020.
Ilustrasinya, tol Cikarang Utama-Kalikangkung (Semarang). Kepadatan lalu lintasnya berkurang 60-70 persen. Lalu, ruas Bakauheuni-Bandar Lampung, hingga April 2020, volume kendaraan berkurang 70-80 persen.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, kemungkinan, pihaknya meminta relaksasi pembayaran kewajiban Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) kepada perbankan akibat turunnya volume kendaraan pada sejumlah ruas tol secara drastis karena wabah Covid-19.
Basuki mengutarakan, berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata atau LHR, volume kendaraan pada ruas tol 40-60 persen lebih rendah daripada LHR kondisi normal.
Hal itu, lanjut Basuki, memengaruhi penghasilan BUJT sehingga kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kepada perbankan juga berkurang.