Analis Nilai Saham BUMN Sulit Pulih

analis-nilai-saham-bumn-lebih-sulit-pulih-dari-dampak-covid-19 . (Ilustrasi/net)

DIDADAMEDIA - Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan menilai saham BUMN sulit pulih dari dampak virus corona jenis baru (COVID-19) yang terus meluas.

Dalam webinar bertajuk "Mendulang Profit dari Saham-Saham BUMN Pasca COVID-19" di Jakarta, Minggu, Alfred menjelaskan saat krisis 2007-2008, saham BUMN bisa pulih lebih cepat daripada pasar.

"Pada 2020 kemungkinan agak sulit untuk mengulang. Saya melihat sentimen kepada BUMN, khususnya sentimen negatif, dalam persepsi masih cukup kuat," katanya.

Alfred menjelaskan, saat krisis 2008, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada level tertingginya dalam waktu 16 bulan sejak berada pada fase bottom.

Sedangkan  saham BUMN hanya butuh waktu sekitar 10 bulan sejak  berada pada levek fase bottom, terutama saham perbankan dan infrastruktur, pertambangan.

Alfred juga menuturkan, saham-saham BUMN terkoreksi lebih dalam. Akibatnya, kapitalisasi emiten BUMN turun sekitar 37,8 persen, emiten non BUMN turun sekitar 25,4 persen.

Selama lima tahun terakhir , lanjut dia, saham BUMN punya kinerja lebih buruk daripada emiten non BUMN.

"Jadi, berdasarkan persepsi, tekanan terhadap saham-saham BUMN cukup besar. Artinya kondisi ini yang membuat BUMN cukup sulit mengulang proses pemulihan. Tantangannya cukup besar. Saham BUMN punya PR (pekerjaan rumah) cukup banyak selama lima tahun terakhir, khususnya,  1-2 tahun terakhir," katanya.


Editor: redaktur

Komentar