DIDADAMEDIA - Laga emosional akan dilakoni Jaya Hartono, tim besutannya PSCS Cilacap berjumpa Persib Bandung pada babak 64 besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Wijayakusuma, Rabu (5/12/2018).
Jaya Hartono merupakan mantan pelatih Persib. Juru taktik berusia 55 tahun itu mengarsiteki Maung Bandung selama dua musim lamanya, dalam rentang waktu 2008 hingga 2010.
Di bawah arahan Jaya, prestasi Persib di pentas tertinggi sepak bola Indonesia sejatinya tidak begitu buruk, meski gelar juara gagal disumbangnya. Di musim pertamanya Jaya berhasil membawa Pangeran Biru duduk manis di posisi tiga besar klasemen akhir Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
Di ISL 2008/2009 Jaya seberanya berpeluang membawa Persib menjadi runner-up. Di klasemen akhir, Maung Bandung punya poin yang sama dengan Persiwa Wamena yang menempati posisi kedua. Hanya kala itu Persib kalah selisih gol sehingga harus puas menduduki peringkat ketiga.
Prestasi yang ditorehkan Persib di musim sebelumnya membuat manajemen Maung Bandung puas dengan kinerja Jaya. Maka pada musim berikutnya, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu dipertahankan sebagai pelatih kepala Persib.
Di musim keduanya melatih Persib, Jaya mampu membawa Maung Bandung konsisten berada di papan atas. Namun di tengah jalan, sosok kelahiran Medan itu memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Persib.
Posisinya kemudian digantikan Robby Darwis, sebagai caretaker. Di akhir musim tersebut, Persib finish di urutan keempat.
Setelah melatih Persib, Jaya sempat melatih Persik Kediri juga Persija Jakarta sebelum akhirnya menukangi PSCS. Sudah cukup lama Jaya tidak bersinggungan dengan Persib, sehingga kini dia menilai Maung Bandung sudah banyak berubah.
“Saya pernah menukangi Persib Bandung tapi itu cukup lama sudah pasti banyak karakter yang berubah terutama pola main, karisma pemain, dan pemain pemain itu sendiri banyak yang sudah berubah,” kata Jaya.
Soal pertandingan, Jaya dengan tegas timnya tidak mau kalah dari Persib. Sosok yang namanya mencuat setelah membawa Persik Kediri juara Liga Indonesia 2003 itu menyadari Persib bukan lawan sembarangan yang mudah ditaklukkan.
Apalagi Persib datang dengan status sebagai tim papan atas di Liga 1 2018, yang merupakan strata tertinggi sepak bola Indonesia. Walau tidak diperkuat banyak pemain bintangnya, Persib tetaplah Persib yang punya segudang pemain berpengalaman.
Oleh karena itu, Mas Jay -sapaannya, pertandingan melawan Persib lebih dia maknai sebagai ajang pembelajaran bagi anak asuhnya. Lebih dari pada itu untuk memberikan pengalaman berharga juga kepada para pemainnya lantaran bisa menghadapi klub dengan nama besar di sepak bola Indonesia seperti Persib.
“Kalau buat saya suatu kebanggan karena saya sekarang pegang di Liga 3 yang saya lawan ini adalah tim Liga 1, ini suatu kebanggan buat saya. Pasti pemain pemain juga merasa bahwa saya bangga bisa bermain melawan tim Liga 1. Tapi para pemain juga pasti punya motivasi untuk tidak mau kalah dari Persib,” tuntasnya.