DIDADAMEDIA - Kementerian Luar Negeri China membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebut negeri tirai bambu itu sengaja memproduksi virus corona SARS-CoV-2 (COVID-19), salah satunya disampaikan sumber intelijen Israel.
China dengan tegas menyampaikan, bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan virus corona diproduksi di sebuah laboratorium di negara itu.
Juru bicara kementerian, Zhao Lijian, menyampaikan hal itu untuk menjawab pertanyaan media mengenai tuduhan bahwa virus corona jenis baru berasal dari laboratorium di kot Wuhan, Provinsi Hubei, episentrum pandemi COVID-19 sekaligus tempat pertama penyakit itu muncul.
Sejak kasus pertama terjadi, kini virus corona telah menjangkiti lebih dari dua juta orang di seluruh dunia dengan 135 ribu lebih kasus berujung kematian.
"Berulang kali telah menyatakan bahwa tidak ada bukti virus corona jenis baru diciptakan di sebuah laboratorium," kata Zhao merujuk pada pernyataan para pejabat WHO, Kamis (16/4/2020).
Selain Israel, Amerika Serikat yang selama ini jadi seteru China, terutama di bidang ekonomi juga mencurigai penyebaran COVID-19 pertama kali berasal dari laboratorium di Kota Wuhan.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki kemungkinan virus COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan.
Sementara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut China harus jelas menyampaikan informasi yang mereka ketahui.
Meskipun begitu, pernyataan Zhao tidak secara langsung ditujukan sebagai balasan atas komentar Amerika Serikat maupun sumber di intelijen Israel.