DIDADAMEDIA - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyebut masih terlalu dini untuk mencabut kebijakan lockdown atau karantina wilayah di negaranya meskipun wabah COVID-19 mulai mencapai puncak krisis.

Pernyataan Hancock disampaikan merespons usulan dari sejumlah pihak agar Pemerintah Kerajaan Inggris mencabut status lockdown. Karantina wilayah oleh sebagian pihak dinilai telah membuat warga Inggris frustasi karena cukup tertekan secara ekonomi dan sosial.

"Kami kira akan terlalu dini untuk membuat pengubahan. Sementara kami melihat angka kasus infeksi mulai mendatar dan bersyukur kasus kematian juga demikian, namun kurva belum menurun," kata Hancock, Kamis (16/4/2020).

Kementerian Kesehatan Inggris melaporkan kasus kematian akibat COVID-19 di rumah sakit meningkat 761 kasus pada 15 April hingga jumlahnya kini mencapai 12.868, dan angka itu diperkirakan jauh lebih besar jika dilakukan perhitungan lebih luas.

"Jika kami mencabut semua langkah kebijakan sekarang, mungkin saja virus ini akan menyebar tanpa kendali untuk yang kedua kalinya. Dan kami tidak mungkin membiarkan hal itu terjadi," ujar Hancock.

Neil Ferguson, seorang profesor yang turut membentuk sikap pemerintah dalam menanggapi wabah, juga menyebut bahwa Inggris mungkin harus mempertahankan kebijakan pembatasan sosial dalam tingkatan tertentu hingga tersedia vaksin virus corona.

"Kita harus pertahankan pembatasan sosial dalam level tertentu yang signifikan, barangkali terus menerus hingga kita mendapatkan vaksin," kata Ferguson dalam wawancara dengan Radio BBC.