DIDADAMEDIA - Daniel Ricciardo akan mendapati gajinya dipotong untuk membantu Renault melewati pandemi virus corona namun masa depannya di tim pabrikan asal Prancis itu belum jelas.
Pebalap asal Australia itu menjadi salah satu pebalap bergaji tinggi di Formula 1 dengan meraup sedikitnya 25 juta dolar per tahunnya.
Bos tim Renault Cyril Abiteboul di harian L'Equipe menyatakan jika gaji Ricciardo bukanlah faktor yang membebani Renault setelah pabrikan itu mencutikan sebagian besar staf F1 mereka yang ditempatkan di Enstone, Inggris.
"Kami telah berdiskusi. Daniel telah mengonfirmasi jika ia bersedia... saya bisa konfirmasi ke Anda jika dia akan menguranginya," kata Abiteboul seperti dikutip Reuters, Rabu.
"Kami masih harus memperbaiki persyaratan, tetapi pada prinsipnya, saya dapat meyakinkan komite manajemen grup Renault; saya tidak khawatir itu akan mengganggu kestabilan program F1."
Setelah meninggalkan Red Bull, Ricciardo bergabung ke Renault tahun lalu dengan kontrak yang berlaku hingga akhir 2020.
Ketika musim balapan Formula 1 terpaksa ditunda imbas pandemi virus corona, dan bahkan ada pihak yang berspekulasi kejuaraan itu tak akan berjalan tahun ini, Renault bisa terpaksa menggaji pebalap berusia 30 tahun itu dengan imbal balik yang tak banyak.
"Di musim normal, kami akan mulai membahas masalah ini," kata Abiteboul. "Kami akan mengevaluasi performa Daniel setelah empat balapan pertama dan memulai atau tidak melakukan bahasan pertama."
Saat ini Renault belum memiliki gambaran, tapi Abiteboul mengatakan jika mereka bisa mengambil keputusan tanpa mulainya musim balapan.
Seri pembuka F1 di Melbourne, Australia pada 15 Maret dibatalkan dan begitu pula Grand Prix Monako imbas pandemi virus corona. Tujuh balapan seri lainnya pun tertunda dan kemungkinan antri untuk penjadwalan ulang di kalender musim.
Dengan opsi yang tak banyak, F1 berharap mereka bisa menjalankan musim ini dengan jumlah balapan yang dikurangi menjadi 15-18 seri di daratan Eropa pada musim panas nanti.