DIDADAMEDIA, Bogor - Dinas Kesehatan Kota Bogor menggagas optimalisasi fungsi RSUD Kota Bogor sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien virus corona (COVID-19) dengan segera menyiapkan 120 tempat tidur di satu gedung baru.
"Pada tanggap darurat COVID-19 saat ini situasinya sangat memprihatinkan. Segala kemungkinan harus diantisipasi, apalagi jika sampai terjadi lonjakan kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Jumat (10/4/2020).
Menurut Retno, RSUD Kota Bogor telah ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 yang diatur dalam SK Gubernur Jawa Barat, tapi kapasitasnya belum optimal.
"Kami merencanakan penyiapan sentralisasi di RSUD menjadi pusat rujukan kasus COVID-19 dengan menambah kapasitas menjadi 120 tempat tidur dengan memanfaatkan satu gedung baru,” kata Retno.
RSUD Kota Bogor saat ini memiliki 32 kamar isolasi kompresi negatif untuk perawatan kasus positif COVID-19.
Di Kota Bogor saat ini, ada 34 kasus positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, dari jumlah keseluruhan, yakni 42 kasus. Delapan kasus positif COVID-19 di antaranya telah meninggal dunia.
Menurut Retno, yang baru dilantik menjadi Kepala Dinas Kota Bogor pada Kamis (9/4), situasi pandemi COVID-19 saat ini adalah situasi yang berat dan memprihatinkan, tapi harus dihadapi bersama untuk mengatasinya.
"Pada situasi saat ini segala kemungkinan harus diantisipasi dan dihadapi bersama-sama," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pada sambutan setelah pengucapan sumpah dan janji jabatan saat pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor mengatakan bahwa Dinas Kesehatan harus mampu menjadi "leading sector" dalam upaya percepatan penanganan COVID-19 di Kota Bogor.
Menurut Dedie, percepatan pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk lebih mengefektifkan peran Dinas Kesehatan dalam penanganan COVID-19.
Sri Nowo Retno menyatakan, siap menjalankan tugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan penuh amanah dan dedikasi tinggi.
Dinkes Kota Bogor Usul Optimalisasi Fungsi RSUD
