DIDADAMEDIA - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Senin (6/4) malam waktu setempat dibawa ke unit perawatan intensif (ICU) setelah gejala COVID-19 yang dialaminya kian memburuk. Demikian disampaikan pihak kantor PM Inggris atau Downing Street.
Seperti dilansir kantor berita China, Xinhua pada Selasa (7/4/2020), Johnson telah meminta Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab untuk mewakilinya, ujar seorang juru bicara Downing Street.
Johnson (55) dirawat di Rumah Sakit St Thomas di London dengan "gejala persisten" pada Minggu (5/4) malam waktu setempat, 10 hari setelah dirinya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
Juru bicara itu mengatakan bahwa Johnson dipindahkan atas saran tim medisnya dan mendapatkan "perawatan yang sangat baik."
"Sejak Minggu malam, perdana menteri berada dalam perawatan dokter di Rumah Sakit St Thomas di London, setelah dirawat dengan gejala persisten COVID-19," menurut sebuah pernyataan.
"Sepanjang sore ini, kondisi perdana menteri kian memburuk. Atas saran tim medisnya, dia dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit itu," papar pernyataan tersebut lebih lanjut.
"PM mendapatkan perawatan yang sangat baik, dan berterima kasih kepada semua staf Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) atas kerja keras dan dedikasi mereka," tambahnya.
Dua petugas polisi berseragam ditempatkan di pintu masuk Rumah Sakit St Thomas pada Senin malam waktu setempat.
Sepanjang hari, para petugas dan kendaraan polisi terlihat keluar masuk di rumah sakit pusat London tersebut.
Angka kematian pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Inggris mencapai 5.373 kasus pada Minggu siang waktu setempat, naik 439 kasus dalam sehari, menurut Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris.
Hingga Senin pagi waktu setempat, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Inggris mencapai 51.608, naik 3.802 dalam 24 jam terakhir, menurut departemen itu.