300 Warga Jalani Rapid Test COVID-19 di Area Balai Kota Bandung

300-warga-jalani-rapid-test-covid-19-di-area-balai-kota-bandung Suasana pelaksanaan rapid test COVID-19 di Balai Kota Bandung. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Setelah gagal dilaksanakan akibat ditolak ratusan warga sekitar Stadion GBLA, Pemkot Bandung akhirnya Bandung memindahkan lokasi pelaksanaan rapid test deteksi virus corona jenis baru (COVID-19) ke Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4/2020).

"Setelah kita koordinasi ke lokasi, ternyata dari tim kami kemarin butuh persiapan yang tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Sehingga kami memutuskan dan sudah berkoordinasi dengan Provinsi sebagai pemberi alat yang akhirnya dilaksanakan di Balai Kota Bandung," ungkap Wali Kota Oded M. Danial di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/3).

Oded mengatakan, hari ini sebanyak 300 orang mengikuti pelaksanaan rapid test yang terbagi di dua tempat di halaman Balai Kota Bandung dan areal Gedung Sate. Untuk keseluruhan warga yang sudah terdaftar mengikuti rapid test sebanyak 2.800 orang sesuai data Pikobar COVID-19.

"Ini rapid test yang dilakukan oleh Pemkot Bandung dan alat-alatnya diberikan oleh Pak Gubernur untuk Kota Bandung dan jumlah yang ada sekarang yang pertama itu ada 2.800. Sebanyak 700 kita bagikan ke puskesmas, Selanjutnya ke rumah sakit dan 2100 nya disini dan Gedung Sate, kita akan laksanakan sampai beres, untuk waktu nanti masih diatur," jelasnya.

Pihaknya mengaku memindahkan lokasi ke Balai Kota karena berbagai pertimbangan. Salah satunya yaitu keamanan. "Balai Kota ini merupakan lokasi yang strategis dan untuk segi keamanan terjamin. Terlebih jauh dari pemukiman warga," tutur Oded.

Oded juga menegaskan, pihaknya ingin segera menyelesaikan permasalahan penyebaran COVID-19 ini, salah satu upayanya adalah melalui rapid test secara massal. Untuk lokasi pelaksanaan diupayakan menghindari kawasan permukiman padat penduduk. Hal itu belajar dari pengalaman saat ratusan warga yang tinggal tak jauh dari Stadion GBLA menolak pelaksanaan rapid test.

"Dan jangan sampai ada tuntutan serupa saat kita melaksanakan rapid test, karena pada prinsipnya tes ini digelar guna menyelesaikan permasalahan penyebaran COVID-19 di Kota Bandung," ujarnya.

Editor: redaktur

Komentar