Imbas Corona, 1200 Pegawai Kontrak PT Kahatex Terpaksa Dirumahkan

imbas-corona-1200-pegawai-kontrak-pt-kahatex-terpaksa-dirumahkan Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Sebanyak 1.200 orang pegawai kontrak PT Kahatex dirumahkan untuk sementara waktu. Keputusan merumahkan tenaga kontrak merupakan tindaklanjut dari surat edaran dari Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

Dimana dalam surat itu terdapat poin, Bupati Sumedang menganjurkan agar pelaku usaha menutup sementara ataupun mengurangi aktivitas usaha sebagai upaya meminimalisir penyebaran virus Corona (Covid-19).

"Kalau kita langsung stop produksi kan kita kan Kahatex rugi juga, kalau karyawan kita diliburkan, otomatis kan selama libur upahnya harus dibayar, makanya Kahatex melakukan perumahan sementara untuk karyawan yang masa kerjanya kontraknya habis di bulan ini," terang Kepala Bagian Umum PT. Kahatex Luddy Sutedja, pada Jumat (27/3/2020).

Mereka merupakan karyawan yang kontraknya habis pada bulan Maret 2020. Sehingga perusahaan tidak memiliki kewajiban memberikan hak apapun, seperti kompensasi. Adapun kebijakan merumahkan karyawan dilakukan secara bertahap mulai Sabtu (21/3/2020).

"Karena masa kerjanya habis di bulan Maret, otomatis kita off dulu tidak dilakukan perpanjangan, nah karena tidak dilakukan perpanjangan otomatis tidak ada hak yang harus kita berikan ke karyawan," kata dia.

Hingga kini, masih terdapat sekitar 200 hingga 300 karyawan kontrak yang belum dirumahkan. Apabila dihitung, kemungkinan mereka bakal bisa bekerja kembali pada pertengahan bulan April. Dia berharap wabah corona bisa segera berlalu dan perusahaan dapat kembali menjalankan aktivitas sebagaimana biasanya.

"Semoga masalah ini cepat berlalu ya. COVID-19 cepat tertangani semuanya selesai, kita semuanya bisa bekerja dengan baik kembali," jelas dia.

Luddy mengungkapkan, corona berdampak begitu besar pada perusahaan terutama dalam proses perdagangan. Kini, PT. Kahatex tidak dapat mengirim barang kepada buyer karena diberlakukan sistem lockdown. Dengan demikian, memproduksi barang secara terus-menerus dinilai percuma.

"Jelas, dampak ekonomi iya Kahatex tidak bisa melakukan perdagangan kan otomatis. Kita kirim barang gak bisa ke buyer kita karena di lock semua. Kita produksi banyak-banyak juga percuma, karyawan kita banyak di sini juga nanti justru stok makin banyak. Makanya kita secara bertahap mulai dari karyawan kontrak dulu kita rumahkan," pungkas dia.


Editor: redaktur

Komentar