UEFA Ralat Pernyataan Soal Logo dan Nama Resmi Euro 2020

uefa-ralat-pernyataan-soal-logo-dan-nama-resmi-euro-2020 Logo Euro 2020. (antaranews.com/reuters)

DIDADAMEDIA - UEFA meralat pernyataan mereka soal nama ajang Piala Eropa dan menegaskan bahwa belum ada keputusan terkait nama resmi Euro 2020 yang dijadwal ulang pada 2021 mendatang.

UEFA sempat mengumumkan melalui Twitter resmi mereka, @UEFA, pada Jumat malam WIB, bahwa Piala Eropa yang diundur ke 2021 itu akan tetap bernama Euro 2020.

Namun hanya beberapa jam kemudian, cuitan tersebut dihapus, dan UEFA pun meralat pernyataan mereka.

"Kami meminta maaf atas kesalahan sebelumnya. Sebenarnya, belum ada keputusan yang dibuat untuk nama Euro yang dijadwalkan ulang pada 2021," demikian cuit UEFA yang dipantau dari Jakarta, Sabtu.

"Cuitan sebelumnya terkirim secara tidak sengaja."

Euro 2020 yang sedianya digelar 12 Juni sampai dengan 12 Juli ditunda penyelenggaraannya setahun berselang demi memberi kesempatan liga-liga domestik dan kompetisi antar klub Eropa musim 2019/20 yang tengah ditunda karena pandemi COVID-19 bisa dirampungkan.

UEFA sebelumnya sudah menunjuk 12 stadion di 12 negara sebagai arena penyelenggaraan dengan Stadion Wembley, London, Inggris sebagai lokasi pertandingan semifinal dan final.

Selain Wembley, 11 arena terpilih lainnya untuk Euro 2020 adalah Allianz Arena (Muenchen, Jerman), Olimpico (Roma, Italia), Stadion Olimpiade (Baku, Azerbaijan), Krestovsky (Sankt Petersburg, Rusia) dan Puskar Arena (Budapest, Hongaria).

Kemudian Arena Nationala (Bucharest, Rumania), Johan Cruijff Arena (Amsterdam, Belanda), San Mames (Bilbao, Spanyol), Hampden Park (Glasgow, Skotlandia), Aviva (Dublin, Republik Irlandia) dan Parken (Kopenhagen, Denmark).

Kendati dilakukan pembatasan, Nadia mengatakan pihaknya secara konsisten tetap melaksanakan prosedur sterilisasi bus dan halte secara berkala setiap hari.

"Lalu memberikan keterangan tempat pijakan jarak aman di dalam dan luar bus, menyediakan hand sanitizer, meniadakan transaksi uang tunai dan memastikan petugas dalam kondisi kesehatan yang baik," katanya.

Selain itu, memeriksa kesehatan pelanggan sebelum menggunakan layanan dan memaksimalkan siaga layanan kesehatan pada seluruh koridor.

Diketahui, hingga saat ini berdasar data yang diumumkan secara nasional, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 369 kasus dan dari jumlah itu, 320 kasus masih dalam perawatan, 17 pasien sembuh dan 32 orang meninggal dunia.

Editor: redaktur

Komentar