DIDADAMEDIA, Bandung - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menggelar acara diskusi iPreneur bertemakan UMKM Go Digital di Kantor Cabang BTPN Juanda-Dago, Bandung, Selasa (27/11/2018).
Acara tersebut menghadirkan pembicara Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara, Founder Brodo Putera Dwi Karunia, dan Daya Head BTPN Andrie Darusman. Yang dikupas tentang peran teknologi digital dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam pemaparannya, Bhima Yudistira Adhinegara mengatakan, teknologi digital telah mengubah landscape perekonomian dunia. Perusahaan-perusahaan besar dunia didominasi oleh mereka yang bergerak di bisnis digital.
“UMKM harus memanfaatkan perubahan landscape perekonomian ini. Apalagi saat ini bermunculan start-up yang membantu usaha kecil dan ini merupakan peluang bagi UMKM untuk memperluas akses pasar,” ujarnya.
Bhima melanjutkan, saat ini struktur perekonomian Indonesia masih didominasi oleh sektor UMKM yang mencapai 62,92 juta unit usaha. Kendati begitu, banyak tantangan yang dihadapi UMKM untuk naik kelas. Untuk itu kehadiran teknologi digital dan internet diharapkan dapat mendorong UMKM agar tumbuh lebih cepat dan naik kelas.
Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Koperasi dan UKM telah menargetkan 8 juta UMKM bisa go digital pada 2019. Dalam hal ini, menurut Bhima, pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian sehingga peran swasta termasuk perbankan juga penting untuk mempercepat proses digitalisasi pada UMKM.
Fokus untuk melayani dan memberdayakan segmen masyarakat pensiunan, pelaku UMKM, dan komunitas prasejahtera produktif, BTPN meyakini bahwa nasabah tidak hanya membutuhkan akses kepada pembiayaan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.
Untuk itu sejak 2011, BTPN mengembangkan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur untuk meningkatkan kapasitas hidup para nasabah, yaitu Program Daya. Program Daya menjadi unique value proposition (UVP) yang membedakan BTPN dari bank lain.
“Daya diterapkan pada seluruh unit bisnis BTPN dan anak usaha, yaitu BTPN Syariah, sebagai bagian dari model bisnis yang terintegrasi. Program pelatihan dan pendampingan Daya tidak terbatas pada masalah keuangan saja, tetapi juga berbagai kiat meningkatkan usaha, memperluas jaringan pemasaran, melayani pelanggan, hingga hal-hal seputar menjalani pola hidup sehat,” jelas Andrie Darusman.
Sementara itu Founder Brodo Putera Dwi Karunia menambahkan bahwa pelaku UMKM harus berani memanfaatkan berbagai platform digital untuk memajukan usahanya. Pemanfaatan platform digital tidak terbatas hanya untuk penjualan saja, tetapi juga untuk pemasaran, informasi produk, layanan konsumen, sampai dengan mencari pengetahuan dan peluang usaha.
“Jika UMKM go digital, ada banyak kerumitan yang bisa dipangkas, termasuk soal distribusi, manajemen stok, sampai sumber daya karyawan. Pada akhirnya UMKM bisa lebih fokus untuk memikirkan bagaimana cara berinovasi demi menumbuhkan usahanya lebih cepat,” pungkas Putera.
Editor: redaktur