Obat Flu asal Jepang Avigan Ampuh Sembuhkan Pasien Corona

obat-flu-asal-jepang-avigan-ampuh-sembuhkan-pasien-corona Ilustrasi obat flu Avigan terbukti ampuh menyembuhkan pasien terinfeksi Corona. (Net)

DIDADAMEDIA - Perusahaan asal Jepang, Fujifilm Holdings Corporation mendadak jadi sorotan warga dunia setelah peryataan salah seorang pejabat kesehatan China yang menyebut Avigan, obat flu produksi Toyama Chemical (perusahaan farmasi milik Fujifilm) cukup ampuh menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus Corona (COVID-19).

Pernyataan tersebuit disampaikan Zhang Xinmin, Direktur Departemen Kesehatan China National Center for Biotechnology Development, dalam konferensi pers. Sontak kabar ini beredar luas dan membuat obat flu Avigan mulai diburu banyak warga di sejumlah negara.

"Ini sangat aman dan efektif," ujar Zhang Xinmin seperti dilansir Liputan6.com yang mengutip pemberintaan Kantor Berita Xinhua, Kamis (19/3/2020).

Avigan (Favipiravir) (T-705; 6-fluoro-3-hydroxy-2-pyrazinecarboxamide) adalah agen antivirus yang secara selektif dan berpotensi menghambat RNA-dependent RNA polimerase (RdRp) dari virus RNA.

Fujifilm Toyama mengembangkan obat ini pada tahun 2014 dan telah diuji coba kepada manusia yang terinfeksi virus corona sejak Februari.

Uji klinis dilakukan terhadap 200 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzen. Dari Shenzhen, menyumbang 80 pasien, 35 pasien yang menerima perlakuan obat oral favipiravir, dan 45 orang dalam grup kontrol (tidak minum obat favipiravir).

Hasil penelitian keduanya menunjukkan bahwa pasien yang menerima obat teruji negatif dalam waktu singkat, sedangkan gejala pneumonia sangat berkurang.

Pasien yang diberi perlakuan obat favipiravir pulih dari demam rata-rata dalam 2,5 hari, dibandingkan 4,2 hari bagi pasien tanpa diberikan favipiravir. Selain itu, gejala batuk juga membaik dalam 4,6 hari, sekitar 1,4 hari lebih awal daripada mereka yang tidak minum obat ini.

Lalu, hanya 8,2% pasien dengan mendapat perlakuan favipiravir yang membutuhkan alat bantu pernapasan, sedangkan 17,1% pasien dari kelompok kontrol (tidak minum favipiravir) memakai alat bantu pernapasan. Waktu penggunaan alat bantu pernapasan juga berkurang rata-rata hingga 7,7 hari dan waktu pasien yang dalam perawatan ICU juga berkurang, dilansir dari Xinhuanet.

"Selain itu, kondisi paru-paru pasien dengan favipiravir 91,43% meningkat dibandingkan yang tanpa minum favipiravir hanya meningkat 62,22%," ujar Zhang Xinmin.

Hal ini membuat saham Fujifilm melonjak 15,4% di Tokyo. Karena melonjaknya permintaan pembelian setelah pengumuman dari Beijing membuat bursa penjualan pagi dihentikan sementara.

Editor: redaktur

Komentar