Imbas COVID-19, Stok Labu Darah di PMI Kota Bandung Berkurang

imbas-covid-19-stok-labu-darah-di-pmi-kota-bandung-berkurang Ilustrasi. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Bandung - Merebaknya wabah Virus Corona (COVID-19) di Indonesia, dampaknya dirasakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung yang kesulitan melakukan stok labu darah akibat menurunnya jumlah pedonor.

Antisipasi penurunan tersebut, PMI Kota Bandung melakukan sejumlah strategi dan langkah-langkah agar kebutuhan darah untuk masyarakat tiap bulan bisa terpenuhi dengan baik.

"Terjadi penurunan signifikan, saya kaji seperti akhir bulan puasa penurunan ini, sekitar sepertiganya (dibandingkan biasanya). Biasa diperoleh 500 kantung labu untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, sekarang terpenuhi 167," ungkap Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah di sela penyemprotan disinfektan di Masjid Al-Ukhuwah, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya, penurunan pedonor darah terasa pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu termasuk hari Senin. Ia pun sedikit khawatir sebab tidak lama lagi akan memasuki bulan puasa Ramadan dan biasanya dua minggu sebelum puasa menyimpan stok.

"Sabtu-Minggu biasa ramai sekarang menurun dan hari Senin menurun drastis sementara kebutuhan darah meningkat, kami memperkirakan penurunan pendonor darah akan berlangsung hingga bulan Mei,"katanya.

Lebih jauh, Uke mengatakan, PMI Kota Bandung melakukan strategi dengan cara membuat surat layanan ke instansi termasuk TNI dan Polri bisa mengirimkan 10 hingga 15 anggota untuk mendonor.

Kemudian, pihaknya membuat surat imbauan kepada rumah sakit yaitu mereka yang meminta darah membawa donor pengganti dua orang.

Langkah lainnya, dengan mengirimkan pesan singkat kepada seluruh pendonor yang rutin untuk mendonorkan darah kembali. Menurutnya, pihaknya memastikan bahwa mereka yang mendonorkan darah ke PMI adalah orang-orang sehat dan tidak memiliki riwayat demam atau yang menunjukkan gejala covid-19.

"Kita harus tetap melayani dengan keadaan yang memang harus membuat strategi persediaan minimal 500 (kantung labu)," tambahnya.

Lebih jauh Uke juga mengatakan, pada saat akan mendonorkan darah para pendonor akan terlebih dahulu diperiksa suhu tubuh jika kondisinya tinggi maka tidak boleh mendonorkan darah. "Baru mulai dua hari ini ada lonjakan permintaan misalnya kaya untuk operasi butuh 5. Sekarang butuhnya makin banyak," katanya.

Yang jelas, lanjutnya, pihaknya tetap memperhatikan kondisi para petugas dilapangan dengan prosedur memakai masker, diberikan cairan antiseptik untuk tangan dan pemberian vitamin. "Pihak kami melakukan proteksi agar para petugas tidak terkena virus Corona," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar