Miris, DPR Soroti Tenaga Medis Gunakan Jas Hujan Tangani COVId-19

miris-dpr-soroti-tenaga-medis-gunakan-jas-hujan-tangani-covid-19 Tenaga medis di RSUD HRM dr Soeselo Slawi, Jawa Tengah, mengenakan APD dari jas hujan. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Jakarta - Anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan) DPR, Dewi Aryani, meminta semua pihak untuk memperhatikan keamanan tenaga medis, termasuk rumah sakit jangan sampai memodifikasi jas hujan menjadi alat pelindung diri dari ancaman corona.

Aryani menyatakan prihatin ketika melihat tenaga medis di RSUD H.R.M dr. Soeselo Slawi yang mengenakan jas hujan plastik sebagai alat pelindung diri (APD).

Kondisi serupa juga sebelumnya terjadi di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya. Sejumlah tenaga medis terpaksa menggunakan jas hujan plastik untuk melindungi diri saat menangi pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan COVID-19.

Kondisi tersebut terjadi karena minimnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar, terutama di rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah. "Ini mengancam keselamatan tenaga medis karena penyebaran virusnya sangat dahsyat," kata dia seperti dilansir Antara, Rabu (18/3/2020).

Sebelumnya, Dewi memantau simulasi corona outbreak (kejadian luar biasa) di RSUD HRM dr Soeselo Slawi. Pada kesempatan ini ada acara peluncuran Mobile Task Force Corona (Satgas COVID-19) bersama RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.

Pada hari ini (Rabu), Aryani melaksanakan kegiatan Program Sosialisasi "Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga" dan deklarasi "Bersama Lawan Corona".

Deklarasikan yang diselenggarakan di pendopo Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal ini dihadiri pejabat dari Kemenkes, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, camat dan jajarannya, serta masyarakat setempat.
 
Deklarasi dimaksudkan, kata dia, sebagai bentuk kampanye melawan penyebaran COVID-19 dengan mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama melaksanakan social distancing (pembatasan aktivitas sosial), sebagaimana perintah Presiden RI Joko Widodo, guna menekan perkembangan penularan virus tersebut.

Selain itu, lanjut dia, melakukan kebiasaan bersih diri, bersih lingkungan, minum ramuan Indonesia, dan segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika merasa ada gejala terpapar Covid-19.

Ia menegaskan bahwa keluarga adalah ujung tombak keberhasilan program tersebut. Dalam hal ini peran orang tua sangat dominan dalam menciptakan budaya hidup bersih dan sehat.

"Ini merupakan kegiatan bersama masyarakat yang terakhir minggu ini sebelum semua tinggal di rumah. Acara pada hari ini sekaligus deklarasi bersama lawan corona #save indonesia together," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

Editor: redaktur

Komentar