DIDADAMEDIA - Perilaku panic buying atau belanja berlebihan oleh masyarakat karena wabah virus Corona (COVID-19), tak hanya terjadi di supermarket maupun pasar tradisional. Di Amerika Serikat, punic buying juga terjadi toko senjata.
Warga di sejumlah negara bagian Amerika Serikat (AS) melakukan panic buying dengan membeli senjata dan memborong amunisi karena khawatir krisis yang ditimbulkan akibat wabah Corona berkembang jadi gangguan sosial dan keamanan.
"Situasi panic buying di toko senjata nampak di sejumlah negara bagian seperti California, Washington dan New York. Di ketiga wilayah itu terjadi kenaikan permintaan dan penjualan senjata," tulis Metro.co.uk, Selasa (17/3/2020)
"Gambar dan video menunjukkan orang-orang berbaris di luar toko, sementara beberapa orang men-tweet gambar di Twitter saat sedang di dalam toko-toko senjata yang dipenuhi orang-orang yang mencoba membeli amunisi."
Amelia Adams, koresponden AS untuk jaringan Australia Nine News, mengunggah sebuah video tentang orang-orang yang berbaris di luar sebuah toko senjata di Los Angeles, California.
Dia mengatakan orang-orang di antrean mengatakan kepadanya bahwa mereka takut dengan apa yang akan terjadi jika orang kehabisan makanan dan persediaan, dan mereka perlu melindungi keluarga mereka.
Situasi ini dikhawatirkan akan membuat stabilitas keamanan dalam negeri AS terganggu, karena banyak warga kini seolah merasakan paranoid berlebihan di tengah wabah Corona.
"Politisi dan orang-orang anti-senjata telah memberi tahu kami sejak lama bahwa kami tidak membutuhkan senjata. Tetapi saat ini, banyak orang yang benar-benar takut, dan mereka dapat membuat keputusan itu sendiri," kata Amelia.