DIDADAMEDIA, Bandung - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar selama Triwulan III/2018 secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan dalam penyelesaian proyek-proyek yang ditangani. Kondisi tersebut pun berdampak terhadap keikutsertaan dalam proses lelang proyek-proyek terlebih dengan tingkat persaingan yang ketat.
"Terutama di Renewable Energy, perusahaan meraih pelelangan proyek Lampu Tenaga Surya hemat energi di Kementerian ESDM yang mensyaratkan perusahaan pabrikan yang boleh mengikuti pelelangan berdampak cukup besar terhadap target pasar perusahaan yang menjalankan EPC (Engineering, Procurement and Construction)," kata Priadi Ekatama Sahari Direktur Keuangan & SDM Len Industri, Senin (26/11/2018).
Peluang lain yang berhasil digarap Len Industri pada skema bisnis managed service yang ditawarkan Kementerian Kominfo cukup memberikan angin segar kepada perusahaan dalam upaya mengembangkan bisnis PLTS selama tahun 2018.
Kemudian, tindak lanjut program pemerintah atas pembangunan urban transport (LRT dan Skytrain) yang dicanangkan sejak tahun 2017 memberikan peluang potensi pasar lainnya terutama di kota besar lain.
"Peluang pendapatan juga diraih perusahaan dari pembangunan maintenance facility serta operation & maintenance atas moda transportasi kereta api ringan (LRT & Skytrain)," jelasnya.
Priadi menambahkan, hingga akhir 2018 diperkirakan pendapatan Len Industri akan mencapai Rp4,95 triliun dengan laba bersih Rp120,64 miliar.
Hal ini mengingat ada beberapa proyek besar yang sedang digarap Len Industri. Proyek-proyek besar yang sedang berjalan di 2018 antara lain: LRT Palembang, APMS/Skytrain Basoeta tahap II, LRT Jabodebek, dan Naval Gunnery Range.
Ada beberapa proyek di Q4/2018 yang juga sedang digarap yaitu Revitalisasi Perkeretaapian Jabodebek, Pekerjaan Land Side Bandara Kulon Progo, Pengadaan Seat Management BRI, Starstreak III, dan Alins Alongins Proyek PLTS (EBTKE, BUMN, & Kominfo).
"Proyeksi pendapatan tahun depan akan tercapai Rp5,79 triliun dengan laba bersih diproyeksikan akan mencapai Rp184,05 miliar,” katanya optimistis.
Editor: redaktur