DIDADAMEDIA, Karawang - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi upaya TP PKK Provinsi Jawa Barat dalam menggalakkan gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), terutama sebagai pencegahan penularan COVID-19 atau virus Corona.
“Kelihatannya (CTPS) hal kecil dan sederhana, tetapi masyarakat kita membutuhkan hal-hal sederhana untuk dipahami," ucap Tito saat menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-48 Tahun 2020 di Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe, Kab. Karawang, Sabtu (14/3/2020).
"Gerakan-gerakan seperti ini kita harap bergulir di semua wilayah di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Adapun, Tito berujar bahwa peringatan HKG PKK tahun ini diselenggarakan secara sederhana sebagai tindakan antisipasi pemerintah terhadap COVID-19 dengan menghindari kerumunan masyarakat yang terlalu besar di ruang tertutup.
“Ini adalah respons kita untuk mendukung strategi dalam menghadapi isu Corona (yakni) menghindari kerumunan masyarakat yang terlalu besar dan (dilaksanakan) di tempat terbuka,” kata Tito.
Sementara itu, Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Suswati Tito Karnavian mengatakan, kader PKK merupakan garda terdepan perpanjangan tangan yang menjangkau jantung masyarakat, sehingga gerakan cuci tangan ini dapat disosialisasikan secara langsung guna mendukung pencegahan penularan COVID-19.
“Salah satu peran kader-kader PKK pada hari ini kita lihat, mereka bisa langsung menyebarkan ke jantungnya masyarakat, yaitu keluarga,” kata Tri Suswati.
“Mereka juga bisa menyosialisasikan secara langsung, berkomunikasi bagaimana, apa itu virus Corona, bagaimana pencegahan dan bagaimana bila terjadi ada penderitanya, sehingga kegiatan-kegiatan ini salah satunya mendukung sekali dalam (kasus) virus Corona ini,” lanjutnya.
Menurut Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil, pihaknya pun sudah menggebyarkan gerakan cuci tangan ini ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat dewasa, remaja, siswa-siswi SMA/SMK, hingga anak-anak PAUD.
Atalia juga menyesuaikan cara sosialisasi gerakan cuci tangan ini dengan target sasarannya. Seperti pada remaja SMA/SMK, Atalia menerapkan sosialisasi cuci tangan melalui aplikasi TikTok sehingga pesan sosialisasi lebih mudah diterima remaja.
“Kita ada gerakan cuci tangan, tapi kalau untuk anak remaja di sekolahan saya ajak pakai TikTok cuci tangan yang lagi hits di kalangan mereka,” ujar Atalia.