DIDADAMEDIA, Bandung - Untuk meningkatkan kembali daya wisata di Jawa Barat di tengah merebaknya virus Corona (COVID-19), Pemprov Jabar menyiapkan sejumlah strategi guna menjaga stabilitas sektor pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik memastikan provinsi Jabar sangat siap menyambut kedatangan wisatawan.
"Yang pertama sepakat semua bahwa pelaku industri ini, Jabar siap menerima wisatawan," ujar Dedi Taufik dalam Dialog Khusus Krisis Pariwisata (community need assesment) di Bandung, Sabtu (14/3/2020).
Dengan begitu, dia mengatakan, harus ditopang oleh persiapan matang sejumlah industri pariwisata di Jabar. Tak terkecuali mengenai eminitas dan atraksi yang akan ditawarkan kepada para wisatawan.
Hadir dalam kegiatan ini, perwakilan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita).
Selain itu, juga dihadiri pengelola destinasi wisata. "Kemudian juga mereka sepakat untuk melakukan diskon, untuk di tempat wisata hotel dan sebagainya," ungkapnya.
Disparbud Jabar akan berupaya mempercepat berbagai agenda pariwisata di Jabar. Selain itu, pihaknya akan mencoba membuat surat kepada pemerintah pusat agar memperhatikan tempat wisata di Jabar. Ini berkaitan dengan kebijakan fiskal kemungkinan pemberian diskon pajak.
Selain itu, dia melanjutkan, akan menanyakan kewenangan pusat terkait Pajak Penghasilan (PPh) industri pariwisata di Jabar, khususnya, Pasal 21 dan PPh Pasal 25.
"Dan kita juga coba akan mendorong terkait, mereka ingin ada keringanan terhadap pajak pembangunan 1 (PB1). Itu adalah kewenangan kabupaten kota. Kira kira gimana nih di industri pariwisata, mereka sudah siap tadi tapi di sisi lain juga ada keinginan keinginan kata tadi," kata dia.
Menurut Dedi, menyusul kecemasan masyarakat terhadap Virus Corona ini pihaknya mencatat terjadi penurunan tingkat okupansi hotel sebanyak 5 hingga 7 persen. Agar tidak terus berkurang, maka Disparbud Jabar bakal menggalakan promosi, termasuk di luar Jabar.
"Kenapa alasan promosinya juga di luar Jabar, karena bukan hanya lokal saja. Orang Cianjur ke Bandung kan enggak menginap. Nah kita inginkan orang Jakarta, Banten, Jogja dan sebagainya bisa datang ke sini," katanya.
Lebih lanjut, Dedi juga meminta industri pariwisata di Jabar untuk menggagas sejumlah program maupun atraksi yang menarik. Khususnya, yang dapat melibatkan orang banyak.
"Seperti tadi dari Asia Afrika village dia mau bikin atraksi. Kemudian dari angklung Udjo dia akan membuat atraksi lagi yang memang melibatkan ratusan orang dan sebagainya," paparnya.