DIDADAMEDIA, Bandung - Perolehan total pendapatan konsolidasi PT Len Industri (Persero) hingga Triwulan III 2018 Rp3,43 triliun berhasil melampaui target yang direncanakan tahun sebelumnya yang dipatok Rp 2,884 triliun. Pendapatan yang diraih dari proyek-proyek carryover tahun 2017 tersebut naik 118,75%.
Di tengah kondisi ekonomi yang belum kondusif tahun ini, PT Len Industri (Persero) justru mencatat kinerja positif di Triwulan III/2018. Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 masih dikisar 5,0-5,4% dan nilai tukar rupiah yang masih belum stabil terhadap dolar membuat kondisi makin berat.
Walau demikian perolehan total pendapatan konsolidasi Len Industri hingga Triwulan III/2018 melampaui target yang direncanakan di 2017. Perolehan total pendapatan konsolidasi hingga Triwulan III 2018, merupakan pendapatan yang berasal dari proyek-proyek carryover tahun 2017 tahun sebelumnya dan proyek-proyek baru dengan nilai total sebesar Rp 3,43 triliun. Angka ini naik 118,75% dari target Rp 2,884 triliun di periode yang sama 2017.
Priadi Ekatama Sahari Direktur Keuangan & SDM Len Industri menjelaskan, lini bisnis Railway Transportation menyumbang paling besar pendapatan total Len Industri sebesar 69,84% atau senilai Rp2,39 triliun.
"Penyumbang kedua pendapatan Len Industri berasal dari Information Communication Technology (ICT) 11,01% atau senilai Rp 377,27 milyar, kemudian Defence Electronics 10,31% Rp 353,22 miliar, NavigationRp 60,98 milyar dan lain-lain Rp 21,29 milyar. Laba bersih perusahaan hingga Triwulan III/2018 mencapai Rp 90,421 miliar atau sebesar 100,07% dibanding targetnya sebesar Rp90,360 miliar.” jelasnya, Senin (26/11/2018).
Lebih jauh Priadi, memaparkan untuk bisnis Railway Transportation realisasi pendapatan tersebut di antaranya diperoleh dari proyek carryover Skytrain Bandara Soetta, LRT Palembang, LRT DKI (Jakpro), Pembangunan Persinyalan Kroya-Kutoarjo, Binjai-Besitang, Madiun-Kedungbanteng, Prabumulih-Kertapati, Martapura-Baturaja, Bandar Tinggi - Kualatanjung, Solo Jebres - Kedungbanteng, serta proyek-proyek lainnya.
Sedangkan penyumbang pendapatan kedua, disampaikan Priadi Ekatama di lini bisnis ICT tercapai sebesar Rp 377,265 miliar naik dari yang ditargetkan sebelumnya Rp 371,074 miliar. Realisasi pendapatan tersebut diperoleh dari proyek carryover palapa ring paket tengah, proyek-proyek baru seperti Retail e-KTP, dan KTP-El Reader serta proyek baru lainnya.
Kemudian untuk lini bisnis Renewable Energy yang nilainya Rp 220,348 miliar naik atau 86,87% dari yang ditargetkan sebesar Rp 253,667 miliar. Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan energi IPP PLTS Kupang, pendapatan proyek sewa daya PLTS kepada Kominfo, PLTS Pertamina, PLTS PLN, Retail Modul Surya, PLTS daerah dan swasta serta installasi, pengiriman dan sewa PLTS BTS Kominfo.
Pendapatan dari lini bisnis Defence Electronic hingga Triwulan III/2018 sebesar Rp 353,219 miliar sedangkan sebelumnya dianggarkan Rp 389,820 miliar. Realisasi pendapatan tersebut diperoleh dari proyek-proyek carryover seperti Starstreak Air Defence Tahap I, Starstreak Indonesia, Siskodal (Leopard 2), dan proyek-proyek baru lainnya.
Realisasi perolehan kontrak baru atas penjualan proyek dan produk manufaktur Len Industri hingga Triwulan III/2018 nilainya menembus Rp 1,561 triliun. Realisasi total beban usaha perusahaan tercatat Rp 224,079 miliar naik 112,11% terhadap anggaran perusahaan yang besarnya Rp 199,870 miliar.
Total aset perusahaan yang terealisasi hingga Triwulan III/2018 sebesar Rp7,162 triliun atau 135,03% di atas anggaran yang sebesar Rp5,304 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan sebesar Rp829,553 miliar atau sebesar 116,86% terhadap anggarannya yang sebesar Rp709,852 miliar. Dari investasi yang dianggarkan hingga Triwulan III/2018 sebesar Rp 305,094 miliar telah direalisasikan Rp87,413 miliar 28,65% dari anggaran.
Editor: redaktur