DIDADAMEDIA, Bandung - Gelandang Persib Bandung Kim Kurniawan menganggap pujian dan cacian hal biasa dalam karier sepakbolanya. Ia menjadi itu sebuah motivasi.
Menurut Kim, penilaian publik atas penampilannya adalah hal yang subjektif. Terpenting dia bisa berbuat maksimal, dan bermain sesuai apa yang diinstruksikan pelatih.
Karena menurutnya, pemain akan menjadi sorotan karena gagal menunjukkan penampilan maksimal, sebaliknya pujian akan mengalir deras ketika tampil impresif di atas rumput hijau.
"Sepakbola itu hidup kita, pujian dan hinaan hal yang biasa. Bagi saya sebenarnya yang penting apa yang saya pikirkan, apakah saya puas dengan penampilan dan apa yang pelatih pikirkan. Diluar itu ya orang punya pendapat positif dan negatif, itu hal normal," kata Kim diberitakan Republikbobotoh.com.
"Kita sebagai pemain akan merasa lebih baik kalau mendapat pujian atau hinaan. Balik lagi, kadang-kadang orang ingin lihat kita seperti yang mereka bayangkan, tapi belum tentu pelatih punya taktik yang berbeda," lanjutnya.
BACA JUGA :
Menurut Kim, sepakbola itu adalah penampilan 11 pemain di lapangan, bukan tentang individu pemain. Seluruh pemain harus menjalankan instruksi dan peran yang diberikan pelatih.
"Jadi sebenarnya balik lagi, karena sepakbola ini permainan tim. harus kadang-kadang individunya di bawah, timnya di atas. Kemauan pelatih seperti ini atau startegi khusus ya kita harus jalankan. Pujian dan hinaan datang karena itu," tuturnya.
Selain itu, dalam dua laga yang dijalaninya Kim juga mengaku performanya belum 100 persen, dia masih dibanyangi rasa trauma. Kim merasa masih bisa menunjukkan permainan yang lebih baik lagi.
"Tentunya belum, kalau saya pribadi itu saya merasa puas saat sebelum cedera. Itu terakhir saya sendiri puas. Jadi buat saya itu 'gak gampang menderita cedera itu balik lagi. mungkin orang yang belum pernah main bola atau menderita cedera parah itu 'gak pernah bayangkan sesusah apa, 'gak gampang," tuntas Kim.