Terkuat dalam 19 Tahun Terakhir, 130 Rumah Rusak Akibat Gempa Sukabumi

terkuat-dalam-19-tahun-terakhir-130-rumah-rusak-akibat-gempa-sukabumi Salah satu rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa di Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/3/2020). (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 yang terjadi di Sukabumi pada Selasa (10/3) sore merupakan gempa terkuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat dalam 19 tahun terakhir.

Seperti dilansir Kompas.com, hingga Rabu pagi (11/3/2020), tercatat sebanyak 130 rumah warga rusak akibat gempa. Sebanyak 30 rumah di antaranya mengalami rusak berat.

"Berdasarkan catatan katalog gempa, tampak bahwa gempa kuat dengan pusat di darat terakhir yang terjadi di Jawa Barat berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, Rabu (11/3/2020).

Hasil analisis peta tingkat guncangan gempa yang dipublikasikan oleh BMKG sesaat setelah gempa menunjukkan warna kuning pada zona pusat gempa dan sekitarnya, yang artinya dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI.

Gempa yang dampaknya berada dalam skala VI MMI (Modified Mercalli Intensity), getarannya dirasakan oleh semua penduduk dan bisa menimbulkan kerusakan ringan.

Menurut BMKG, gempa Selasa (10/3) pukul 17.18.04 WIB yang titik episenternya berada di darat di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa lokal itu terjadi akibat pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba. Rahmat menjelaskan, gempa semacam itu dikenal sebagai gempa kerak dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar. Berdasarkan kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa Barat bagian selatan, ada dugaan sesar tersebut mengalami pergeseran ke kiri.

Dalam peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat, lokasi episenter gempa Selasa sore (10/3) berada di zona Sesar Citarik. Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri dan di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor, yang aktif memicu rentetan gempa swarm yang berpusat di Kecamatan Nanggung, Bogor, pada Agustus 2019.

BMKG mencatat pada tahun 1900 wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pernah menghadapi gempa kuat dan merusak. Selain merusak permukiman, gempa tersebut merusak Stasiun Cisaat dan Gandasoli Sukabumi. Wilayah yang sama kembali mengalami gempa kuat dan merusak yang populer dengan nama Gempa Gandasoli pada tahun 1982.

Editor: redaktur

Komentar