ID-Opentech dan Bisateknologi Perkuat Pasar Syariah dengan 'Payago'

id-opentech-dan-bisateknologi-perkuat-pasar-syariah-dengan-payago Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Di era revolusi industri 4, hampir semua sektor kehidupan sudah mengarah pada automasi digital, mulai dari keuangan, pendidikan, kesehatan hingga ritel. Namun, beberapa sektor belum digarap maksimal, salah satunya ekonomi syariah.

Melihat potensi pasar ekonomi syariah yang besar, Raine Renaldi selaku President dari ID-Opentech Group, menggandeng Taufik G yang merupakan pemilik dari Bisa Galata Teknologi (Bisateknologi.com) sebagai Co-Founder untuk mempersiapkan 'giant platform' berupa aplikasi "Payago" bagi umat muslim di Indonesia.

Bahkan, Raine mengklaim inovasinya akan menjadi 'Platform Sharia Banking Ecosystem' pertama yang bersifat universal, dan diperuntukkan bagi koperasi-koperasi syariah di Indonesia.

"Saat ini sudah ada beberapa koperasi yang tertarik dan beraliansi dengan Payago. Salah satunya adalah koperasi pesantren termaju di Jawa Barat, yaitu Al-Idrisiyyah yang memiliki sekitar 12 ribu anggota. Kami juga akan menggandeng Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang terdiri dari 1.000 pesantren di Indonesia," jelas Raine.

Raine memaparkan, "Payago" nantinya akan berperan penting dalam memperkuat pasar syariah yang masuk dalam kategori niche market (pasar ceruk). Platform ini, jelas Raine, nantinya akan berbentuk sebuah aplikasi mobile dan situs dengan konsep 'Shari'a Digital Ecosystem'.

Konsep tersebut menjadi wadah yang menyediakan semua kebutuhan bertransaksi halal seperti kegiatan banking syariah, e-Commerce, juga disertai juga dengan marketplace halal. "Yang menarik adalah "Payago" menyediakan sistem pembiayaan dan investasi seperti layaknya sebuah aplikasi Fintek (Financial Technology) namun dengan sistem syariah," imbuh Raine.

Berdasarkan data statistik nasabah perbankan syariah, jumlah nasabah per Desember 2019 mencapai lebih dari 27 juta nasabah. Menurut Raine, data ini menjadi modal berharga bagi timnya dalam melihat jumlah pasar syariah di Indonesia.

Editor: redaktur

Komentar