Pasokan Mulai Normal, Harga Cabai Merah Besar Turun

pasokan-mulai-normal-harga-cabai-merah-besar-turun Ilustrasi. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Jakarta - Harga cabai merah besar di tingkat pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rp65.000 per kilogram (kg), turun dari sebelumnya dari Rp80.000 hingga Rp85.000 karena pengirimannya dari luar kota mulai normal dan tiba tepat waktu.

Seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Sutrisno, Kamis mengatakan, penurunan harga cabai merah besar disebabkan karena pengiriman barang tiba di pasar tepat waktu.

Pasokan cabai merah besar didapat dari luar kota seperti Magelang, Malang dan Subang. "Kemarin, harganya sempat naik karena pengirimannya telat, sekarang udah mulai turun lagi jadi Rp65.000 per kilogram" kata Sutrisno.

Sementara itu, harga beberapa komoditas lainnya seperti cabai hijau besar dijual per kg Rp5.000, cabai merah keriting Rp25.000 dan tomat merah Rp10.000.

Pedagang lainnya, Jukadi menyebutkan, harga wortel kualitas bagus dari Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat turun menjadi Rp8.000 per kg.

"Kemarin yang bagus harganya mencapai Rp10.000 per kilogram, sebenarnya tergantung kualitas. Saya menjual dari harga Rp4000 per Kg" kata Jukadi.

Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar buah dan sayur terbesar di Jakarta dan mendapatkan bahan baku dari luar kota atau luar negeri seperti China, kemudian didistribusikan ke pasar-pasar lain di seputar Jakarta.

Sementara itu, harga komoditas penting lain, seperti daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, diketahui masih bertahan Rp100.000 per kg sejak dua bulan terakhir.

Salah satu pedagang, Sunadi, Rabu (26/2) mengatakan, kenaikan harga tersebut terjadi pada harga daging impor dari Rp80.000 menjadi Rp100 kg, sementara untuk harga daging lokal tetap bertahan di harga Rp120.000 per kg.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada bawang bombay dari Rp50.000, kini jadi Rp70.000 per kg.

Salah satu pedagang, Sunadi mengakui, kondisi itu tak jarang dikeluhkan pembeli karena harga bisa naik dan turun dengan cepat per harinya

Sunadi menyebutkan, hal itu karena cuaca yang akhir-akhir ini sering turun hujan dan banjir di beberapa wilayah. "Bagaimana lagi, saya kan butuh buat masak di rumah, jadi meskipun harganya lagi mahal, saya tetap beli aja," kata salah satu pembeli, Siti.

Editor: redaktur

Komentar