DIDADAMEDIA, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri sekaligus membuka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 Tingkat Provinsi Jabar di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/2/2020).
HPSN Tingkat Provinsi Jabar kali ini mengusung tema 'Jabar Juara, Jabar Berseka, Jabar Sejahtera Lahir Batin'. Adapun di tingkat pusat, HPSN 2020 memiliki tema 'Indonesia Bersih, Indonesia Maju, Indonesia Sejahtera'.
Menurut Kang Uu, HPSN Tingkat Provinsi Jabar tidak hanya sebagai agenda rutin tahunan, tetapi HPSN 2020 juga merupakan momentum untuk memperkuat kepedulian lingkungan khususnya terkait sampah.
"Kegiatan kali ini kegiatan yang hebat dan mulia. Intinya di samping silaturahmi, adalah memperbarui niat dan menguatkan niat tentang kepedulian lingkungan, kepedulian sampah," ucap Kang Uu.
"Semoga kegiatan ini mampu menyemangati kembali masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mampu mengurainya menjadi hal yang bermanfaat, tidak melulu mengandalkan pemerintah. Minimal mengurai sampah rumah tangga sendiri," tambahnya.
Selain itu, Kang Uu berujar bahwa HPSN 2020 Tingkat Provinsi Jabar adalah salah satu komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam menangani sampah regional.
"Harapan kami, pemda kab/kota, RT/RW, desa, semua mengikuti (peduli sampah). Karena jika tingkat provinsi saja tanpa diikuti di bawahnya, ini tidak akan ada hasil yang bermanfaat," tegasnya.
Dalam peringatan HPSN 2020 Tingkat Provinsi Jabar, Kang Uu juga memaparkan bahaya sampah jika tidak dikelola dengan baik, termasuk longsor sampah (waste slide) yang terjadi di Leuwigajah, Cimahi pada 21 Februari 2005 yang menimbun dua desa dan menewaskan lebih dari seratus orang. Tragedi itu pun mendasari lahirnya HPSN setiap 21 Februari.
Untuk itu, Kang Uu mengajak masyarakat untuk selalu memiliki tiga rasa cinta, yakni cinta kepada Allah, cinta kepada sesama manusia, serta cinta terhadap lingkungan.
"Kalau kita tidak cinta terhadap lingkungan, maka lingkungan tidak akan cinta (kepada kita). (Jika) buang sampah sembarangan, pohon ditebang, maka lingkungan tidak cinta, terbukti bencana di mana mana, dari mulai banjir hingga longsor," tuturnya.
"Tanamkan paradigma peduli lingkungan peduli sampah (merupakan) tanggung jawab bersama. Sampah mau jadi anugerah atau musibah, tergantung bagaimana kita mengelolanya. Harapannya, HSPN tingkat Provinsi Jabar ini mengurangi masalah sampah di Jabar," kata Kang Uu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar Bambang Rianto sementara itu mengatakan, HPSN setiap tahunnya diperingati untuk mengingat tragedi longsor sampah 21 Februari 2005 lalu.
"Peduli sampah harus jadi prioritas dalam program kita. Kejadian itu (longsor sampah) bisa saja terjadi lagi sekarang. Gunungan sampah di kabupaten/kota masih terjadi, harus kita waspadai. HPSN 220 harus membuat kita lebih aware dan komitmen terhadap pengolahan sampah," tutur Bambang.
Adapun dasar penyelenggaraan HPSN 2020 di tingkat provinsi adalah kegiatan kampanye penyadaran lingkungan di Jabar tahun anggaran 2020 serta Surat Edaran Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia SE.1/MENLHK-PSLB3/PS/PLB.0/2/2020 tentang HPSN.
"Rangkaian kegiatan HPSN Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2020 ini ada Gerakan Menabung Sampah serentak dua hari pada 21-22 Februari di 10 kabupaten/kota dengan partisipasi sebanyak 1.000 orang," kata Bambang.
"Ada Ksatria Lingkungan, yaitu kegiatan untuk mengedukasi siswa sekolah dasar dan menengah, juga pembagian bibit pohon dan penyerahan tempat sampah kepada sekolah dan masyarakat," imbuhnya.
Di Gedung Sate, HPSN 2020 juga ditandai dengan pencanangan Gerakan Seribu Tumbler oleh Kang Uu. Gerakan ini bertujuan untuk menjaga lingkungan hidup terutama sampah di laut.
Selain itu, terdapat 22 peserta pameran di Plaza Gedung Sate di antaranya bank bjb, Gerakan Bandung Beresih, workshop 3R, Jaringan Kerja Ecovillage Jabar, Patroli Sungai, B.O.S.S (Biomass Operation System of Saguling), SD Juara Bandung (sekolah adiwiyata mandiri 2019), Kawasan Minimasi Sampah Mandiri Kamisama), hingga WWF Indonesia.
Turut hadir dalam acara ini adalah Sinta Saptarina Soemiarno Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Bahan Beracun dan Limbah Berbahaya Non Racun Ditjen PSL B3 serta Ketua Forum Bank Sampah Jabar M. Satori.