Gubernur Sampaikan RAPBD TA 2019 Jabar

gubernur-sampaikan-rapbd-ta-2019-jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan arah kebijakan anggaran tahun 2019. (Humas Pemprov Jabar)
DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan arah kebijakan anggaran tahun 2019 yang terdiri atas kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan, di hadapan anggota dewan pada rapat paripurna di kantor DPRD Jabar, Rabu (21/11/2018).

Perkiraan pendapatan daerah tahun 2019 sebesar Rp34,882 Triliun lebih. Terjadi kenaikan sebesar Rp2,921 Triliun lebih atau naik 9,14% dibandingkan dengan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp31,961 Triliun lebih. 

Pendapatan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperkirakan sebesar Rp19,765 Triliun, naik 12,40% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp17,584 Triliun.

Sumber pendapatan yang kedua berasal dari dana perimbangan yang diperkirakan sebesar Rp15,052 Triliun, naik 4,92% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp14,345 Triliun. Kemudian dari lain-lain pendapatan yang sah diperkirakan sebesar Rp64,623 miliar, naik 107,67% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp31,118 Milyar.

"Untuk belanja daerah tahun anggaran 2019 diperkirakan sebesar Rp37,055 Triliun, meningkat sebesar Rp3,094 Triliun atau naik 9,11 persen dibandingkan pada APBD murni 2018 sebesar Rp33,961 Triliun," ucap gubernur yang akrab disapa Emil itu.

Lebih lanjut Emil mengatakan, kebijakan belanja daerah pada APBD tahun anggaran 2019 akan difokuskan pada 8 program prioritas pembangunan, yaitu;

1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
2. Pemanfaatan modal alam untuk pemantapan ketahanan pangan dan mendorong bisnis pertanian berkelanjutan.
3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pengembangan industri dan pariwisata.
4. Peningkatan interkoneksi pusat-pusat pertumbuhan dan infrastruktur.
5. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan rintisan wajib belajar 12 tahun, kesehatan dan pelayanan dasar perumahan/ permukiman.
6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang.
7. Peningkatan modal sosial masyarakat untuk peningkatan daya saing.
8. Penguatan reformasi dan birokrasi.

"Belanja daerah 2019 ini diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan akuntabel, proporsional, efisien dan efektif," jelas Emil.

Sedangkan untuk pembiayaan pada APBD 2019 tedapat sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun sebelumnya atau Silpa sebesar Rp2,25 Triliun. Pemprov Jabar juga memberikan penyertaan modal sebesar Rp76,8 Milyar kepada Bank BJB.

Emil berharap Rancangan APBD TA 2019 tersebut ditetapkan oleh DPRD dalam waktu yang tidak terlalu lama. "Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan selesai dengan jadwal yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Editor: redaktur

Komentar