Beban Kendaraan di Cipularang Perlu Dibatasi Setelah Terjadi Longsor

beban-kendaraan-di-cipularang-perlu-dibatasi-setelah-terjadi-longsor Area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung B. (antara)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)  keluarkan beberapa rekomendasi, terkait longsor yang terjadi di dekat tol Cipularang, KM 118+600 jalur B arah Jakarta atau tepatnya di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Ketua Tim Bidang Pergerakan Tanah PVMBG Anjar Hariwaseso, mengatakan longsor masih dapat berpotensi terjadi. Rekomendasi PVMBG agar dilakukan pembatasan beban kendaraan.

"Penanganan mitigasi struktural, penahan lereng perlu dilakukan pembatasan beban kendaraan di jalan tol. Sosialisasi terhadap masyarakat dan pengguna jalan dalam rangka peningkatan kewaspadaan dan kapasitas masyarakat," kata Anjar, Senin (17/2/2020).

Selain itu, PVMBG mengeringkan genangan air baik di utara dan selatan jalan tol. Kemudian, membersihkan dan memperbaiki saluran drainase yang tersumbat serta melakukan evaluasi gorong-gorong yang masih berada diatas lembah.

Perlu perbaikan dan pembuatan sistem drainase yang kedap air yang mengikuti alur air pada area pesawahan yang berada di hulu (utara) hingga bagian permukiman di hilir (selatan).

Selain itu perlu dilakukan penyelidikan geologi teknik atau geoteknik untuk proteksi lereng dengan rekayasa vegetasi atau rekayasa engineering yang bisa berupa sheetpile atau borepile.

Melakukan pemantauan deformasi sebagai upaya mitigasi dini terhadap tubuh jalan tol. Kemudian melakukan juga pemantauan terhadap retakan, rembesan air, mata air baru, mata air lama menjadi keruh, pohon atau tiang yang miring, lereng yang menggembung, runtuhan batu kecil dan gejala-gejala awal terjadinya pergerakan tanah.

"Sosialisasi terhadap masyarakat dan pengguna jalan dalam rangka peningkatan kewaspadaan dan kapasitas masyarakat. Dan evaluasi penataan ruang sangat perlu dilakukan dan memperhatikan aspek bencana," katanya.

Editor: redaktur

Komentar