DIDADAMEDIA, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto hingga Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (17/2/2020).
Rapat yang dipimpin oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut, membahas kesiapan dan kebijakan pangan pemerintah, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Lebih banyak pembahasan ke persiapan kita terhadap segala kebutuhan pangan menghadapi 'peak season' antara lain kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin.
Syahrul menjelaskan pembahasan dalam rapat mencakup ketersediaan cabai dan bawang putih yang pada beberapa bulan terakhir ini harganya melambung tinggi sehingga diperlukan intervensi pemerintah.
Mentan menyebutkan bahwa saat ini stok bawang putih yang tersedia masih ada sekitar 80.000 ton. Kemudian, panen bawang putih pada Maret mencapai 30.000 ton sehingga total stok mencapai lebih dari 100.000 ton.
Stok ini dinilai cukup memenuhi konsumsi dalam negeri, mengingat kebutuhan bawang putih mencapai 45.000-47.000 ton per bulan. Namun demikian, Syahrul menilai tingginya harga bawang putih dipengaruhi isu virus corona di China yang membuat distributor khawatir akan menghambat impor bawang putih dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Tetapi kok ada lonjakan. Kami lihat ada 'panic buying'. Ada kepanikan dengan kasus corona dan lain-lain. Oleh karena itu, langkah yang ada segera mengeluarkan rekomendasi yang dipercepat," kata Syahrul.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan persiapan BUMN pangan tersebut dalam melakukan penyerapan gabah pada musim panen raya.
"Planning kita untuk penyerapan, Mentan menyampaikan kemungkinan Maret-April. Kita siap saja untuk menyerap kalau sudah panen," kata Buwas.