DIDADAMEDIA, Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi diinstruksikan untuk mencopot Kapolsek yang tidak memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat.
Hal itu diminta oleh Irwasum Polri Komjen Pol Muchgiarto saat meresmikan dan me-launching posko dan aplikasi e-Dumas di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-hatta, Kota Bandung, Jumat (14/2/2020).
"Misalnya ada Kapolsek yang kurang pelayanannya, kepada masyarakat, susah ditemui, tolong pa kapolda copot saja ganti," ucap Muchgiarto.
Dengan hadirnya posko dan aplikasi e-Dumas di lingkungan Polda Jabar, sudah sejatinya menjadi dorongan bagi para anggota kepolisian untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalisme dalam bertugas.
"Jadi jangan kita punya aplikasi yang baik, tapi perilaku kita tidak berubah. Kasihan negara sudah memberikan fasilitas kepada kita baik," tegas Muchgiarto.
Irwasum juga mengingatkan kepada para kapolres di lingkungan Polda Jabar, untuk memberikan tindakan tegas apabila ditemukan kapolsek yang tidak prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya tekankan kepada para kapolres, tolong ditekankan kepada para kapolsek untuk meningkatkan kualitas pelayanan," pungkasnya.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melaunching posko dan aplikasi E-Dumas (pengaduan masyarakat online) terpadu. Pengaduan masyarakat pun dinilai akan lebih cepat diterima dan direspon.
Untuk diketahui posko dan aplikasi E-Dumas atau pengaduan masyarakat online dibangun guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Khususnya terkait pengaduan masyarakat.
Pendirian posko dan aplikasi e-Dumas ini merupakan komitmen Kapolri Jendral Idham Azis dalam rangka menciptakan anggota kepolisian yang profesional.
Polda Jabar juga merupakan pilot project atau percontohan untuk Polda tipe A lainnya di Indonesia. Setelah sukses di Polda Jabar, Polda tipe A lainnya pun akan segera menyusul mendirikan posko dan melaunching aplikasi e-Dumas.