DIDADAMEDIA, Bandung - Keputusan pemerintah untuk tidak memulangkan WNI yang tergabung dengan ISIS, diapresiasi MUI Jawa Barat. Sebab WNI eks ISIS dinilai lebih berbahaya dibandingkan simpatisan atau aktivis terorisme yang masih berada di Indonesia.
"MUI Jabar apresiasi terkait keputusan pemerintah," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar di Kota Bandung, Kamis (13/2/2020).
Rafani menilai, jika kembali atau diizinkan pulang ke Indonesia, dikhawatirkan akan berdampak terhadap stabilitas keamanan di dalam negeri. Menurut dia, para kombatan ISIS itu memiliki doktrin atau pemikiran yang sangat kuat terkait terorisme.
"Dari aktivis (ISIS) yang selama ini ditangkap atau ditemukan di dalam negeri, kan banyak yang terpengaruh paham, mendukung, memfasilitasi, ada juga yang sudah melakukan pengeboman," ungkap Rafani.
Dia memandang, keinginan mereka yang tergabung ke ISIS, dilatarbelakangi posisi mereka yang terlantar setelah ISIS dinyatakan kalah di wilayah Suriah. Hal ini bakal terbalik jika ISIS masih berjaya.
"Mereka ini kan pengin pulang karena ISIS-nya hancur, kalau tidak hancur mereka tidak akan mau pulang," ujar Rafani.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak akan memulangkan para WNI Eks ISIS dari Suriah.
Namun, Jokowi pun mengatakan hal itu dengan kalimat yang mengundang tanya. Pasalnya, dalam statmennya seolah-olah seperti tidak mengakui para mantan kombatan ISIS itu sebagai WNI.
MUI Jabar Apresiasi Keputusan Pemerintah Tidak Pulangkan Eks ISIS
