DIDADAMEDIA, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, melemah meski defisit neraca transaksi berjalan pada 2019 membaik.
Rupiah ditutup melemah 37 poin atau 0,27 persen di level Rp13.712 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.675 per dolar AS.
"Walaupun data ekonomi dalam negeri yang positif dan ada intervensi BI, belum bisa membawa mata uang garuda kembali menguat," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2019 mencatat surplus 4,3 miliar dolar AS, membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami defisit 46 juta dolar AS.
NPI pada 2019 mencatat surplus 4,7 miliar dolar AS, membaik dari tahun sebelumnya yang mengalami defisit sebesar 7,1 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut didorong oleh defisit neraca transaksi berjalan yang membaik serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat signifikan.
Defisit neraca transaksi berjalan pada 2019 tercatat sebesar 30,4 miliar dolar AS atau 2,72 persen dari PDB, membaik dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya sebesar 2,94 persen dari PDB.
Sementara itu, surplus transaksi modal dan finansial meningkat signifikan menjadi sebesar 36,3 miliar dolar AS dari 25,2 miliar dolar AS pada 2018.
Sentimen lainnya, angka kematian akibat wabah virus corona telah mencapai 910 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) pun menyuarakan keprihatinan atas penyebaran virus corona yang telah memakan hampir 1.000 korban jiwa.
"Dua faktor di atas membuat rupiah melemah, ditambah dari faktor penguatan data US non-farm employment change," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp13.690 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.690 per dolar AS hingga Rp13.725 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.708 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.647 per dolar AS.
Editor: redaktur