DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Budaya Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung kembali suguhkan program 'Gelar Seni Budaya Wisata Mall' yang menampilkan pertunjukan seni serta musik modern.
Setelah Miko Mall, kali ini Disbudpar Kota Bandung membidik Metro Indah Mall dengan tujuan mengenalkan seni tradisional untuk kawasan Bandung Utara.
Acara dibuka oleh sajian tembang-tembang etnik Sunda oleh Sijalatuna yang diisi tujuh musisi asal Bandung, selanjutnya hadir anak-anak dari Roemah Tari Pangesti yang membawakan tarian tradisional, begitu juga penampilan dari Kalisha yang unjuk kebolehan tampilkan tarian trandisional.
Acara yang dipandu oleh MC Big Dado tersebut juga menghadirkan beragam penampilan musik modern dari Awal Baik Band dan Pemuda Berbahaya. Mereka merupakan musisi asal Bandung yang kahadirannya sudah dinanti oleh para penikmat musik tanah air.
Diungkapkan Kasi Promosi produk budaya dan kesenian Disbudpar kota Bandung, Rendra Karjawan, saat ditemui di MIM mengatakan program 'Gelar Seni Budaya Wisata Mall' tidak hanya mengenalkan seni dan budaya Kota Bandung, namun juga menjadi wadah untuk generasi Bandung berkreasi. Terlebih Kota Bandung diakui menjadi salah satu kota gudangnya para kreator.
"Untuk para pengisi acara, kita masih ambil talent Kota Bandung, mereka merupakan satu dari ratusan talent-talent yang ada," tutur Rendra.
Lebih jauh ia mengungkapkan banyak upaya yang dilakukan untuk melestarikan seni dan budaya Kota Bandung.
"Apalagi di Mall seperti yang kami lakukan sekarang ini, tidak hanya mengenalkan seni budaya namun juga ikut menyemarakan wisata kuliner," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, pihak MIM, Rara selaku SPV Event MIM, menyambut baik program yang digelar oleh Disbudpar Kota Bandung. Bahkan, menurut Rara pihaknya tidak hanya bekerjasama untuk program tersebut saja, namun juga kedepannya akan terus mendukung program-program Pemerintah sebagai ajang melestarikan budaya seni trasional.
"Kita menyiapkan khusus lokasi untuk program yang digelar Disbudpar, terlebih program tersebut merupakan salah satu ajang melestarikan seni dan budaya," katanya.
Menurut Rara, kawasan Bandung Timur merupakan salah satu wilayah yang memiliki beragam komunitas kreatif anak muda. Hadirnya acara tersebut diakuinya sebagai salah satu wadah yang positif. Bahkan kedepannya, akan hadir program Kamis Nyunda yang menampilkan berbagai pertunjukan seni.
"Untuk konsep yang ditampikan beda-beda, tergantung pengisi acara. Semua bintang tamu yang hadir merupakan para penggiat asli orang Bandung. Karena Kita ingin memajukan Kota Bandung dan menampilkan bakat-bakat urang Bandung," tuturnya.
Untuk itu, Rara juga mengajak para komunitas di Bandung atau bagi mereka yang memiliki bakat tampil di MIM.
"Kami menyiapkan apa yang dibutuhkan untuk bisa tampil di MIM, salah satunya tempat kami siapkan free. Jangan sungkan untuk langsung hubungi kami karena tidak dipungut biaya. Malahan sudah ada beberapa komunitas yang berkembang yang kami support," tandasnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Edi Kusnaedi selaku pelaksana acara mengungkapkan pihaknya terus mematangkan konsep-konsep acara yang dihadirkan.
"Acara ini kami gelar minimal satu minggu sekali, dimana kami tampilkan bakat-bakat generasi muda Kota Bandung. Pasalnya, ratusan sanggar seni ada di Bandung dan dengan adanya acara ini bisa menjadi wadah kreatifitas mereka," tuturnya.
Suguhan 'Gelar Seni Budaya Wisata Mall' Disbudpar Meriahkan MIM
