DIDADAMEDIA, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa pemerintah perlu memperkuat struktur perekonomian agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih stabil di tengah berbagai gejolak global.
“Apa PR kita? PR kita adalah ekonomi belum kuat. Kalau tahu ekonominya tumbuh tapi terjadi defisit transaksi berjalan dan di perdagangan, berarti harus memperkuat struktur perekonomian Indonesia,” katanya di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Sri Mulyani menuturkan pemerintah harus mengetahui aspek-aspek yang memperkuat struktur perekonomian sehingga terus dioptimalkan agar Indonesia menjadi negara yang kompetitif dan produktif.
“Kalau ingin membuat Indonesia ekonominya makin maju kita harus melihat what is the strength dan bagaimana memperkuat hal yang memperkuat tersebut,” ujarnya.
Ia menyatakan salah satu aspek yang mampu membuat Indonesia menjadi negara kompetitif dan produktif adalah melalui Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berinovasi, dan kreatif.
“Itu bergantung pada manusianya yang harus berkualitas. Anggaran pendidikan kita sudah 20 persen (dari APBN) tapi kualitasnya perlu ditingkatkan lagi,” katanya.
Oleh sebab itu, ia menyebutkan pemerintah membuat berbagai terobosan baru dalam meningkatkan kualitas SDM seperti melalui dikeluarkannya Kartu Pra Kerja.
Selanjutnya, adanya infrastruktur yang memadai juga sangat menunjang keberadaan SDM yang berkualitas sehingga pemerintah berupaya untuk terus membangun dan mengembangkan aspek tersebut.
“Ekonomi kita menjadi produktif dan kompetitif kalau infrastrukturnya baik, kualitas maupun kuantitas. Kita punya seribu pulau yang harus dimanfaatkan,” katanya.
Berikutnya, Sri Mulyani menilai sistem birkorasi turut mempengaruhi pembentukan ekonomi Indonesia yang produktif dan kompetitif sehigga adanya reformasi pada pemerintahan sangat diperlukan.
“Indonesia kalah produktif dan kompetitifnya adalah karena birokrasi makanya kita terus berusaha untuk mereformasi birokrasi kita di pusat maupun daerah,” ujarnya.