DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat (Kementerian Perdagangan) terkait kenaikan harga bawang putih yang dikarenakan kebijakan pembatasan impor pangan dari China menyusul serangan virus corona.
"Sampai saat ini, terkait bawang putih kami masih menunggu arahan dari pusat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Moh Arifin Soendjayana di Bandung, Kamis (6/2/2020).
Arifin mengatakan Kementerian Perdagangan RI sedang mencari solusi terkait kenaikan bawah putih dan kemungkinan minimnya pasokan bawang putih ke pasar tradisional.
Dia menuturkan dari hasil koordinasi dengan Tim Stabilisasi Harga Tingkat Pusat diketahui pasokan bawang putih selama ini sebanyak 95 persen berasal dari China.
"Selain itu, saat ini pemerintah juga sedang mencari solusi untuk mendatangkan bawang putih dari negara lain," kata dia.
Dia menuturkan berdasarkan hasil rapat antara Tim Stabilisasi Harga tingkat Pusat dengan Asosiasi Pengusaha Bawang, persedian yang ada saat ini hanya cukup sampai dengan awal Maret 2020.
"Jadi Kementerian Perdagangan sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian mengatasi masalah ini, kami di daerah diminta bersabar menunggu solusinya," kata Arifin.
Kenaikan harga bawang putih di pasar tradisional di Jawa Barat seperti di Kabupaten Indramayu, mencapai Rp80 ribu.
Harga bawang putih di pasar tradisional Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melonjak dari sebelumnya Rp35.000 per kilogram menjadi Rp80.000 per kg karena stok mulai menipis.
Seorang pedagang sayuran di Pasar Baru Indramayu Mimin di Indramayu, mengatakan sudah beberapa hari ini harga bawang putih terus naik dan saat ini saja sudah mencapai Rp80.000 per kg.
"Biasanya harga bawang putih per kilogram saya jual Rp35.000 sekarang sudah naik," kata Mimin.
Kenaikan harga bawang putih, lanjut Mimin, karena minimnya stok dari para distributor yang biasa menyuplai komoditas tersebut.
Dengan kenaikan itu, dia mengaku hanya mempunyai stok yang kurang dari dua kilogram karena modal untuk berjualan membengkak dengan terus merangkaknya harga kebutuhan dapur.