DIDADAMEDIA - Pebalap tim Repsol Honda Marc Marquez mengatakan musim 2020 lebih sulit sehingga ia tak mau merasa puas meski berstatus juara bertahan setelah kembali merebut gelar juara MotoGP 2019.
Hal itu diungkapkan Marc Marquez pada sela-sela perkenalan pebalap dan motor baru Repsol Honda untuk MotoGP 2020, yang juga dihadiri sang adik, Alex Marquez, di Jakarta, Selasa.
“Tentu saja musim ini lebih sulit. Kompetitor kami terus berkembang dan berusaha meraih gelar juara,” kata Marc Marquez.
“Saya lebih berusaha. Target utama adalah mempertahankan gelar juara saya. Musim 2019 bagus, saya terus meningkatkan kualitas dan memberikan hasil maksimal,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
Marquez menilai musim ini lebih sulit karena para rival juga tak tinggal diam untuk turut meningkatkan kualitas performa pebalap dan motor mereka untuk meraih gelar juara dunia. Kendati begitu, pebalap berusia 26 tahun itu mengaku tak terlalu memikirkan lawan-lawannya. Ia hanya fokus pada kepampuannya dan motor barunya.
“Tujuan saya awal musim 2020 adalah mencoba motor baru dan menemukan perbedaannya dengan motor musim lalu. Kita lihat apa yang bisa kami tingkatkan,” katanya.
Ancaman utama itu datang dari rival-rivalnya yang berat. Sebut saja Andrea Dovizioso, yang masih menjadi lawan sulit bagi The Baby Alien. Pebalap tim pabrikan Ducati itu merupakan runner-up MotoGP 2019.
Selain Dovizioso, ada pula nama duo Yamaha, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, rookie terbaik. Musim lalu, Qurtararo kerap memberikan tekanan kepada Marquez pada beberapa balapan MotoGP 2019. Kemudian persoalan cedera bahu yang membekapnya menjadi ancaman lain bagi Marquez dalam menjalani musim 2020.
Untuk pertama kalinya, Marquez turun ke lintasan setelah menjalani operasi bahu. Menggunakan Honda RC213V, Marquez menjalani tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, pada 7-9 Februari 2020.
Namun ia mengaku takkan bisa tampil maksimal karena kondisinya masih belum pulih total akibat cedera dislokasi pada bahu kanannya.