DIDADAMEDIA, Tangerang - Wakil Ketua Dewan Pembina PB Esports Sandiaga Salahudin Uno memastikan tak akan terjadi dualisme federasi di antara induk organisasinya dengan Asosiasi Esports Indonesia (IESPA).
“Hubungan dengan IESPA baik-baik saja, kan ini untuk kepentingan nasional,” ujar Sandiaga selepas penutupan Piala Presiden Esports 2020 di ICE BSD, Tangerang, Minggu.
Sandiaga mengungkapkan pihaknya juga bahkan akan segera melakukan pertemuan dengan perwakilan IESPA untuk bersama-sama membahas peta jalan esports di Indonesia.
“Iya nanti bertemu membahas yang lain karena banyak isu yang harus dibicarakan dan dicarikan langkah ke depan, road map-nya bagaimana karena PB Esports ini juga belum sebulan (terbentuk),”
“Kita akan rangkul semuanya (asosiasi esports) untuk bersama-sama memajukan esports Indonesia,” katanya lagi.
Semenjak PB Esports yang dipimpin oleh Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan itu dilantik pada 18 Januari lalu, muncul berbagai spekulasi kemungkinan terjadinya dualisme di antara PB Esports dan IESPA yang merupakan organisasi esports pertama yang resmi terbentuk pada 2013 silam.
IESPA telah dikukuhkan oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) dan diakui oleh Federasi Esports Internasional (IeSF). Bahkan IESPA juga lah yang berperan penting dalam pengiriman delegasi untuk mengikuti kejuaraan esports internasional termasuk Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.
Hingga kini, tercatat ada 22 pengurus IESPA aktif di beberapa provinsi di Indonesia. Ke-22 pengurus itu juga cukup rutin mengadakan turnamen esports tingkat lokal.
Sementara itu, Eddy Lim selaku Ketua Umum IESPA pun mengaku bahwa organisasi yang dipimpinnya itu untuk sementara akan berjalan seperti biasanya.
“Yang IESPA lakukan ya akan tetap kita lakukan,” kata Eddy Lim saat ditemui Sabtu (1/2).
“Mungkin nanti IESPA dan PB Esports akan memiliki tugasnya masing-masing, ya,” katanya lagi.
Eddy juga berharap agar pertemuan dengan PB Esports segera dilakukan demi masa depan esports di Indonesia, termasuk menghindari kemungkinan dualisme organisasi terjadi.
“Saya harap jangan sampai lah terjadi dualisme. Apapun caranya harus dicari solusinya,” ucapnya.