DIDADAMEDIA, Bandung - Maraknya penyebaran virus korona di China mendorong pihak Bandara Husein Sastranegara Bandung memperketat pelayanan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh atau termal scanner serta memperbanyak personel di area kedatangan internasional.
General Menager Angkasa Pura II, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Andika Nuryaman menjelaskan termal scanner dipasang di area kedatangan penumpang internasional. Selain itu juga pihaknya memperbanyak personel penjagaan untuk mengantisipasi virus korona tersebut.
"Terkait sedang maraknya virus korona alhamdulillah ada alat dari kantor kesehatan pelabuhan sudah terpasang. Jadi dengan melihat daya suhu tubuh ketika suhu tubuh tinggi, maka indikator membawa virus dan langsung diantisipasi," ujarnya di Bandara Husein Sastranegra, kemarin.
Menurutnya, pemasangan alat pendeteksi suhu tubuh sudah dilakukan sejak berkembang isu virus beberapa tahun ke belakang. Ia mengatakan, pihaknya lebih mengetatkan pada kedatangan penumpang internasional. "Saat ini belum ada temuan, mudah-mudahan jangan," harapnya.
Seperti kita ketahui, Virus misterius bernama 2019-nCov telah menyebabkan wabah penyakit yang mirip pneumonia di China. Virus ini dilaporkan telah menyebar ke negara-negara lain seperti Thailand dan Jepang.
Otoritas kesehatan Thailand dan Jepang telang mengumumkan temuan kasus yang dicurigai berkaitan dengan 2019-nCoV. Otoritas Thailand mengungkapkan bahwa mereka menemukan kasus pertama terkait 2019-nCoV pada 13 Januari dan kasus kedua pada 17 Januari.
Jepang juga telah mengumumkan temuan kasus 2019-nCoV pertama pada Kamis lalu dengan pasien seorang laki-laki berusia 30-an tahun. Pasien tersebut telah dirawat di rumah sakit dan sudah dinyatakan membaik pada 15 Januari.
Laki-laki asal Jepang ini mulai merasakan gejala pada 3 Januari lalu ketika sedang berpergian ke Wuhan, China. Laki-laki tersebut kembali ke Jepang pada 6 Januari dan langsung dirawat di rumah sakit.
2019-nCoV diketahui sebagai virus dari jenis coronavirus. Coronavirus ialah keluarga virus yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek hingga severe acute respiratory syndrome(SARS). Infeksi 2019-nCoV dapat memunculkan keluhan yang mirip seperti gejala pneumonia.