DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, peran strategis pariwisata dalam perekonomian negara diprediksi akan meningkat sebagai salah satu industri terbesar di dunia.
Sosok Inspirational Leader di Asia Pasifik versi GovInsider Innovation Awards 2019 ini juga berujar, pariwisata berperan dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa, dan lapangan kerja.
Untuk itu, diperlukan adanya pengelolaan event-event bernilai potensi wisata, termasuk dalam West Java Calendar of Event (CoE) and Festival 2020 yang di-launching Emil (sapaan Ridwan Kamil) di Grand Ballroom Trans Hotel Bandung, Rabu (22/1/2020).
CoE 2020 ini merupakan rangkuman event terbaik di Jabar yang diharapkan memenuhi standar 3C, yakni Creative Value (nilai kreativitas), Commercial Value (nilai komersil), serta CEO Commitment (komitmen kepala daerah dalam mengembangkan pariwisata daerahnya).
Adapun total event yang dilaksanakan pada 2020 berjumlah 167 event, terdiri dari 107 event kebudayaan, enam event musik, 23 event olahraga, lima event fashion, 10 event kuliner, serta 17 event ekshibisi.
"Orang itu berwisata ke Jawa Barat ada yang ingin melihat pemandangan alam yang indah, ada juga yang datang untuk berkegiatan di wisata buatan, ada juga yang datang karena festival," kata Emil saat menyampaikan laporannya.
Emil pun berujar, 167 event festival yang masuk dalam CoE Jabar di 2020 merupakan event pilihan yang akan dijadikan festival unggulan. Festival-festival ini, katanya, akan mampu berkontribusi pada perputaran ekonomi hingga triliunan rupiah.
“Festival itu sebenarnya ada ribuan, dari mulai kelas RT di kampung dan sebagainya, tapi kita mendeklarasikan ada 167 festival yang akan dijadikan festival unggulan di Jawa Barat untuk menguatkan ekonomi pariwisata kita,” ujar Emil.
“(Festival) ini berkontribusi, nilainya nanti saya hitung, yang pasti (jumlahnya) triliunan rupiah datang dari perputaran ekonomi pariwisata ini,” tegasnya.
Dari 167 event festival di dalam CoE itu, terdapat lima event yang mendapat dukungan dan akan dipromosikan secara masif ke level dunia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) yakni Asia Afrika Festival 2020 (Bandung) Cap Go Meh (Bogor) Hardfest Pesona Jatigede (Sumedang), Festival Seni dan Budaya Cirebon, serta Gebyar Pesona Budaya Garut.
“Sesuai dengan standar yang diberikan pemerintah pusat, dari 167 (event festival di CoE), lima di antaranya dapat dukungan pemerintah pusat. Lima ini dianggap luar biasa daya tariknya untuk internasional, sehingga ada pendanaan dan dukungan dari pemerintah pusat,” papar Emil.
Saat me-launching West Java CoE and Festival 2020 itu, Emil juga melaporkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2019 menyebutkan, selama periode 2014-2018 rata-rata laju pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Jabar adalah 7,90 persen per tahun.
Pada 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jabar mencapai 65,90 juta orang, terdiri dari 63,30 juta wisatawan domestik dan 2,60 juta wisatawan mancanegara.
"Tahun kemarin kita tembus 60 juta wisatawan. Ini berarti para wisatawan menyukai dan betah melebihi apa yang kami prediksikan. Target tahun ini sedang dibahas, yang pasti diatas 60 juta wisatawan yang sudah datang," kata Emil.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf RI Rizki Handayani sementara itu sangat menyambut baik inovasi CoE. Menurutnya, pengelolaan kalender event dinilai penting karena mendukung amanat Presiden RI Joko Widodo dalam mengembangkan Quality Tourism.
“Ini menjadi sangat penting karena sekarang ini setelah dicanangkan oleh presiden bahwa ke depan yang akan dikembangkan adalah quality tourism. Jadi bukan berarti jumlah wisatawan itu tidak penting, tapi siapa wisatawan dan berapa ratingnya itu yang penting,” ucap Rizki.
“Kalender event ini akan mendukung adanya penciptaan-penciptaan event yang berskala internasional,” ujarnya mengakhiri.